Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH VARIASI KECEPATAN PENGELASAN PIPA BAJA KARBON RENDAH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MENGGUNAKAN ALAT BANTU OTOMATIS Riswanda Riswanda; Harlian Kadir; Waluyo Musiono Bintoro
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3503.7 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1078

Abstract

Kecepatan laju pengelasan salah satu parameter yang akan mempengaruhi hasil sambungan logamterhadap sifat mekanis dan sifat fisis terutam pada daerah lasan. Proses pengelasan dengan kecepatanyang stabil akan mengurangi efek negative dari logam yang di sambung. Pada penelitian ini akandirancang dan dibuat alat bantu pengelasan semi otomatis dengan variasi kecepatan pada proses GasMetal Arc Welding (GMAW). Alat bantu pengelasan pipa dengan gerak otomatis diharapkan dapatmelakukan proses pengelasan dengan stabil, melalui kecepatan penarikan wire atau kawat las sertasudut yang continue. Alat bantu pengelasan yang direncanakan dan dibuat merupakan rekayasa yangselama ini dilakukan secara manual, menjadi gerak otomatis. Penelitian ini diharapkan dapatmeningkatkan efisien, cepat dan ekonomis. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan melaluibeberapa tahap antar lain: tahap perencanaan dan pembuatan alat bantu proses pengelasan GMAW.Tahap selanjutnya adalah pengujian mesin untuk mendapatkan data kecepatan dan terakhir membuat 3welding speciment berupa sambungan pipa denga variasi kecepatan secara otomatis. Variasi kecepatanpada pembuatan welding speciment antara lain: 151, 175 dan 206 mm/menit dengan Amper dan voltageyang konstan serta kecepatan kawat 4 mm/menit pada pipa ukuran Ø4 inchi (100 mm) dengan ketebalan4 mm. Hasil pengamatan secara umum kesetabilan hasil lasan jauh lebih baik dibandingkan denganmenggunakan maual. Hasil uji kekuatan tarik tertinggi terdapat pada proses las kecepatan 175mm/menit dengan nilai 381 Mpa, dan posisi patahan terjadi di daerah HAZ. Hasil tersebut menunjukanbahwa proses las dengan kecepatan 175 mm/menit, merupakan hasil yang paling optimal. Alat bantupengelasan pipa diharapkan memenuhi kualifikasi dan kualitas yang bisa diterima sehingga bisadigunakan serta diproduksi untuk kebutuhan masyarakat.
Pembuatan Mesin Pengupas Biji Kopi Untuk Meningkatkan Produksi Petani Kopi Desa Cikahuripan Sumedang - Musyafak; - Prasetyo; Undiana Bambang; Waluyo Musiono Bintoro; Heri Widiantoro; Ilham Azmy
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i2.1278

Abstract

Salah satu penopang perekonomian di Desa Cikahuripan Kabupaten Sumedang adalah kelompok petani biji kopi yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Hurip Raharja. Kelompok ini memiliki total lahan produksi sebesar 15 Hektar dengan rata-rata total pertahun menghasilkan 50 ton biji kopi segar (ceri). Kondisi saat ini, hasil panen biji kopi ceri dijual dengan harga sangat rendah yang disebabkan oleh belum adanya mesin pengupas biji kopi (pulper) yang dimiliki para petani kopi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka sebagai salah satu solusi yang diterapkan adalah dengan melakukan proses pembuatan mesin pengupas biji kopi ceri berkapasitas 150 kg/jam dan dilanjutkan dengan pendampingan implementasi mesin tersebut pada dalam LMDH Hurip Raharja. Mesin pengupas biji kopi bekerja dengan cara sistem pengerolan melalui dua buah rol yang berputar dengan perbedaan permukaan kasar dan halus agar dapat melakukan pemisahan biji kopi dari kulitnya. Transmisi mesin menggunakan jenis V-Belt dengan motor penggerak listrik. Hasilnya berupa mesin pengupas biji kopi dengan efisiensi sebesar 70 % dari total 10 kilogram biji kopi. Untuk mempermudah pengoperasian dan perawatan mesin, maka telah dilaksanakan implementasi kepada LMDH Hurip Raharja berupa pelatihan bimbingan teknis menggunakan mesin pengupas biji kopi. Dengan demikian, mesin pengupas biji kopi (pulper) ini diharapkan dapat meningkatkan produksi petani kopi di Desa Cikahuripan Kabupaten Sumedang.