Penelitian ini dilakukan pada salah satu kesatuan kepolisian yang bernama Badan Reserse Polri (Bareskrim Polri)Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) adalah unsur pelaksana utama Kepolisian Negara RepublikIndonesia (Polri) pada tingkat Markas Besar dipimpin oleh Kepala Bareskrim (Kabareskrim Polri) yangbertanggung jawab di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Kabareskrim Polri bertugasmembantu Kapolri dalam membina dan menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana,pengawasan dan pengendalian penyidikan, penyelenggaraan identifikasi, laboratorium forensik dalam rangkapenegakan hukum serta pengelolaan informasi kriminal nasional. Kualitas Seorang Penyidik didalam BadanReserse Kriminal menentukan keberhasilan mengungkap sebuah kasus, Kesalahan dalam pemilihan seorangpenyidik pada Badan Reserse Kriminal polri akan membuat kesulitan didalam mengungkap sebuah kasus danperforma Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) menurun. Oleh karena itu dalam penelitian ini akanmembuat suatu Sistem Pemilihan Anggota Penyidik Pada Badan Reserse Kriminal Polri yang memanfaatkanAlgoritma Multi Factor Evaluation Process (MFEP) yaitu pengambilan keputusan dilakukan dengan memberikanpertimbangan subyektif dan intuitif terhadap Faktor yang dianggap penting. Pertimbangan-pertimbangan tersebutberupa pemberian bobot (weighting system) atas multifactor yang terlibat dan dianggap penting tersebut.Sehingga dengan adanya Sistem, Pihak Pengambil Keputusan dapat melihat Calon Penyidik Badan ReserseKriminal Polri yang benar-benar memiliki kemampuan dibidang penyidikan. Dari hasil Riset dapat diperoleh dataBobot Evaluasi dari Charles adalah 7,85. bobot Evaluasi Robert adalah 7,25. bobot Evaluasi Budiman adalah7,75. bobot Evaluasi Sudirman adalah 7,35. bobot Evaluasi Agus adalah 7,2. Kesimpulannya adaah Charles yangterpilih menjadi Penyidik pada Bareskrim Polri