Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistem Perhitungan Nilai Angka Kredit Dosen Kartika Sari; Auliya Aqma Dinillah; Muhammad Faatih Syauqi Hariyanto; Ghifari Munawar; Ani Rahmani
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.006 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1412

Abstract

Kenaikan jabatan akademik merupakan bentuk pemberian penghargaan pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen. Namun pada kenyataannya, masih banyak dosen yang lambat dalam mengusulkan kenaikan jabatannya. Situasi kepangkatan dosen saat ini, dipandang bermasalah. Banyaknya unsur dengan nilai dan batas diakui angka kredit berbeda-beda pada setiap unsurnya, menjadi salah satu permasalahan pada proses perhitungan nilai angka kredit, sehingga dosen sulit menentukan perolehan angka kredit yang diperoleh. Pengarsipan dokumen pendukung dapat menjadi masalah apabila dikelola dengan baik, karena dapat menyebabkan kehilangan arsip atau arsip yang rusak. Pada setiap unsur, dosen harus melampirkan dokumen untuk mendapatkan perolehan angka kredit. Jumlah dokumen yang banyak, jika tidak tersusun dengan rapi menyebabkan lamanya proses penilaian yang dilakukan oleh Tim PAK. Aplikasi sistem perhitungan nilai angka kredit dosen ditujukan untuk mengatasi permasalahan perhitungan nilai angka kredit, mendukung pengelolaan dokumen yang baik, serta penilaian angka kredit. Pengembangan aplikasi menggunakan metode Waterfall. Di samping membantu mempercepat dosen dalam proses perhitungan nilai angka kredit, terdapat fitur lain yaitu mencetak laporan akumulasi yang disesuaikan dengan daftar usulan penetapan angka kredit berdasarkan pedoman operasional penilaian angka kredit untuk kenaikan jabatan akademik/pangkat dosen tahun 2019. Hingga saat ini, sudah terimplementasi perhitungan angka kredit dan pengelolaan dokumen namun belum optimal sehingga masih harus dikembangkan.