Agroforestri dukuh merupakan bagian dari sistem agroferestri yang terdapat di Kalimantan Selatan dan banyak dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Banjar. Dukuh menurut terminologi Banjar adalah “pulau buah” di areal atau lahan hutan tersebut terdapat bermacam-macam tanaman buah. Asumsi dimasyarakat kehadiran wanita masih belum diperhitungkan secara khusus, karena pekerjaan berat dalam perkebunan dengan pekerjaan laki-laki. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penelitian ini mencoba menggali informasi mengenai peran perempuan dan laki-laki dalam pengambilan keputusan, kontribusinya dalam kegiatan pengelolaan agroforestri dukuh terhadap pendapatan rumah tangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai hal-hal tersebut dari analisis gender.Objek penelitian ini adalah rumah tangga yang bermata pencaharian sebagai petani agroforestri dukuh di Desa Kertak Empat Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Kegiatan produktif di dalam pengelolaan agroforestri dukuh, curahan waktu kerja perempuan dalam satu bulan sebesar 46% dan laki-laki sebesar 54% dan diluar agroforestri dukuh perempuan berperan sebesar 47% dan laki-laki 53%.Kegiatan reproduktif curahan waktu kerja perempuan dalam satu bulan berperan sebasar 100%. Pengambilan keputusan kegiatan pengelolaan dukuh pada tanaman pokok yang sangat berperan adalah suami dan istri sebesar 62,42% serta suami saja sebesar 27,89%. Agroforestri dukuh memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 14% dan dari luar agroforestri dukuh sebesar 86%.Kata kunci: Agroforestri, Dukuh, Gender, Keputusan, Kontribusi