Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI KESAMBI (Schleichera oleosa L.) Sudradjat, R; Pawoko, Endro; Hendra, D; Setiawan, D
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4895.1 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.4.358-379

Abstract

Biodiesel adalah senyawa alkil ester yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel, berasal dari turunan minyak atau lemak nabati/hewani. Minyak kesambi merupakan salah satu sumber bahan baku yang diduga dapat dijadikan biodiesel, karena kandungan asam-asam lemaknya tidak jauh berbeda dengan kandungan dari minyak nabati lainnya yang sudah terbukti bisa dijadikan biodiesel. Proses produksi biodiesel umumnya melalui reaksi esterifikasi, transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan proses terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dicoba memvariasikan faktor tahapan proses, jumlah metanol yang digunakan dan waktu esterifikasi. Pada penelitian utama digunakan rancangan percobaan acak lengkap faktorial dengan tiga faktor yaitu tahapan reaksi, jumlah metanol dan waktu esterifikasi. Faktor tahapan reaksi terdiri dari empat taraf yang terdiri dari kombinasi esterifikasi (E), transesterifikasi (T) dan netralisasi (N). Empat taraf untuk tahapan proses yaitu esterifikasi- transesterifikasi (ET), esterifikasi-esterifikasi-trans-esterifikasi (EET), esterifikasi-netralisasi- transesterifikasi (ENT) dan esterifikasi-transesterifikasi-netralisasi (ETN). Faktor jumlah metanol terdiri atas dua taraf yaitu penggunaan nisbah molar metanol-minyak dengan perbandingan 15:1 dan 20:1. Untuk waktu esterifikasi juga terdiri atas dua taraf, 30 menit dan 60 menit. Biodiesel yang diperoleh kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan meliputi analisis bilangan asam, kadar air, rendemen, viskositas dan densitas. Hasil analisis sifat fisikokimia biodiesel menunjukkan kadar air 0,10 - 0,82%. Bilangan asam biodiesel yang diperoleh antara 0,625 - 1,330 mg KOH/g minyak, viskositas kinematik 12,70 - 16,40 cSt, densitas 0,906 - 0,920 g/cm3dan rendemen biodiesel setelah deguming 63,01- 96,93%. Proses ENT merupakan proses terbaik dibandingkan dengan proses lainnya.
PROSES TRANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L.) YANG TELAH DILAKUKAN ESTERIFIKASI Sudradjat, R; Sahirman, Sahirman; Suryani, A; Setiawan, D
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3598.387 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.184-198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi proses pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung dengan kualifikasi produk sesuai persyaratan Standar Nasional Indonesia (Anonim, 2006). Penelitian ini terdiri dari degumming, esterifikasi dan transesterifikasi. Optimasi proses transesterifikasi dilakukan dengan mencari kondisi optimum penggunaan rasio molar metanol-minyak dan konsentrasi katalis NaOH. Peneltian pengaruh variabel proses terhadap hasil transesterifikasi meliputi pengaruh suhu, kecepatan pengadukan, rasio molar metanol-minyak dan waktu reaksi transesterifikasi. Proses transesterifikasi minyak nyamplung yang optimum diperoleh pada rasio molar metanol- minyak 6:1, katalis NaOH 1% yang dilakukan pada temperatur transesterifikasi 60 C, waktu 30 menit dan kecepatan pengadukan 400 rpm. Sifat-sifat biodiesel hasil penelitian sebagian besar telah memenuhi standar Indonesia (Anonim, 2006) meliputi massa jenis, angka setana, titik nyala mangkok tertutup, korosi kepingan tembaga, air dan sedimen, temperatur distilasi 90%, kandungan belerang, kandungan fosfor, kandungan gliserol total, kandungan gliserol bebas, kandungan alkil ester serta angka iodium, sedangkan viskositas kinematik 40 C, residu karbon, titik kabut, abu tersulfatkan dan bilangan asam belum memenuhi standar.
PEMBUATAN BIODIESEL BIJI KEPUH DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI Sudradjat, R; S, Yogie; Hendra, D; Setiawan, D
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2614.058 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.145-155

Abstract

Adanya tendensi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia setiap tahunnya, sedang di pihak lain terjadi suplai yang semakin menurun. Hal ini menyebabkan kesenjangan yang semakin besar antara suplai dan permintaan BBM. Oleh karena itu, strategi nasional memfokuskan kepada produksi bahan bakar nabati (BBN) sebagai bahan bakar pengganti BBM. Kepuh (Sterculia foetida) adalah salah satu tanaman BBN yang berasal dari daerah hutan yang tersebar luas di Indonesia dan memiliki potensi untuk dibuat biodiesel sebagai pengganti BBM. Pada penelitian ini, optimalisasi reaksi transesterifikasi dilakukan pada minyak kepuh dengan variabel konsentrasi metanol dan KOH dengan evaluasi fokus kepada analisis bilangan asam, parameter kualitas lain seperti kadar air, viskositas kinematik dan densitas. Selain itu, dilakukan pengamatan terhadap perubahan keasaman minyak atau biodiesel selama penyimpanan, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan standar SNI. Biodiesel kepuh terbaik dihasilkan menggunakan metanol 20% dan KOH 1% dengan memberikan nilai bilangan asam 0,36 mg KOH/g, viskositas kinematik sebesar 4,28 cSt dan densitas 880,7 kg/m3. Bilangan asam pada saat proses penyimpanan baik untuk minyak mentah, minyak hasil degumming maupun biodiesel, mengalami kenaikan yang signifikan.