Wiji Luluk Agustina
Prodi Desain Komunikasi Visual

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Riset Pra Produksi Film Dokumenter: “Tamansari - The Lost Of Water Castle” Wiji Luluk Agustina
Jurnal Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual Vol 1 No 2
Publisher : Fakultas Komputer Dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3486.404 KB)

Abstract

Proses penciptaan film sesuai SOP atau Standar Operasional Prosedur terdiri atas tiga tahap kerja yang meliputi pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pada tahap pra produksi dilakukan berbagai macam persiapan yang salah satunya adalah riset objek penciptaan. Riset ini dilakukan untuk menggali informasi lebih jauh sebagai bahan yang digunakan untuk menyusun naskah dan menentukan alur film. Ide film dokumenter “Tamansari - The Lost of Water Castle” adalah tentang konflik pemanfaatan lahan diantara kepentingan pelestarian benda cagar budaya dengan kebutuhan permukiman serta keberadaan industri kerajinan kecil yang sepenuhnya tergantung pada kunjungan wisatawan Tamansari. Ada beberapa informasi yang harus digali dalam riset film dokumenter ini, diantaranya adalah: 1) Bagaimana sejarah Tamansari? 2) Bagaimana kehidupan warga sekitar Tamansari? 3) Bagaimana konflik pemanfaatan lahan Tamansari berawal? 4) Bagaimana dampak konflik pemanfaatan lahan terhadap sektor ekonomi dan kehidupan sosial warga sekitar Tamansari?.
Penciptaan Video Company Profile Triplehouse sebagai Media Promosi Wiji Luluk Agustina; Hidayatulloh
Jurnal Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual
Publisher : Fakultas Komputer Dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Triplehouse merupakan usaha clothing yang berada di Kaliwungu. Produk yang ditawarkan Triplehouse meliputi penjualan kaos bertema racing dan pembuatan sablon kaos secara custom satuan ataupun dalam jumlah besar. Tema racing menjadi unique selling point dengan segmentasi market menyasar ke kalangan penggemar racing. Selain Triplehouse, di Kaliwungu terdapat Filantropi, yaitu usaha clothing dengan konsep yang hampir sama dengan Triplehouse. Filantropi juga menawarkan penjualan kaos dan pembuatan kaos yang dikerjakan dengan teknik sablon. Melalui strategi prmosi yang cukup kreatif, Filantropi terbukti memiliki lebih banyak pelanggan. Oleh karena itulah perlu dibuatkan media promosi sehingga Triplehouse dikenal lebih luas. Video company profile menjadi pilihan sebagai media promosi. Melalui media ini, citra Triplehouse sebagai usaha clothing sablon bertema racing yang profesional dibangun. Video diciptakan melalui tiga tahap kerja, yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Naskah video diperoleh dari hasil analisis data menggunakan SWOT, sementara informasi terkait Triplehouse dikumpulkan melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Video company profile Triplehouse diupload di berbagai media sosial sehingga dapat menjagakau banyak kalangan.   Kata kunci: Triplehouse, video, company profile.
Penciptaan Video Promosi “Ngantang Sebagai Desa Modern Berbasis Digital” Wiji Luluk Agustina
Jurnal Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual
Publisher : Fakultas Komputer Dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2021 Tribun Network bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Kemendes PDTT menghadirkan program “Ayo Bangun Desa Digital”, yaitu program pembangunan dan pengembangan potensi desa melalui teknologi digital. Tidak dipungkiri generasi muda memiliki peran besar dalam penggunaan teknologi digital. Oleh karena itu, para kreator muda di seluruh Indonesia termasuk penulis diundang untuk mendukung program ini. Mengacu pada tujuan program “Ayo Bangun Desa Digital”, maka penulis menciptakan video promosi “Ngantang sebagai Desa Modern Berbasis Digital” untuk menginformasikan potensi desa-desa di Kecamatan Ngantang, sekaligus mengajak warga untuk menggunakan tenologi digital guna membangun dan mengembangan potensi desanya. Narasi video disusun berdasarkan data riset yang diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Video diproduksi sepanjang 1 menit, dengan resolusi 1920 x 1080 pixels, format MP4, serta dipublikasikan di platform YouTube. Video ini diharapkan mampu menjangkau banyak kalangan tidak hanya warga Kecamatan Ngantang.