Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN MODEL PENGUJIAN TEGANGAN LANGKAH PADA TITIK PENTANAHAN METODE ROD DAN METODE MESH Ismujianto Ismujianto; Isdawimah Isdawimah; Silo Wardono; Wartiyati Wartiyati
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 10 No. 2 (2011)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.867 KB) | DOI: 10.32722/pt.v10i2.11

Abstract

Step voltage is the voltage on both legs affected by living beings (human and animal) due to be in electrified areas. This current flow can occur due to lightning, the voltage is leaking into the ground, under-voltage wires disconnected and touch the ground, the difference between the value of earthing resistance to earth with one another and so on. At a certain value voltage step can be harmful for living beings. Earth resistance value, the planting depth electrodes, electrode shape, and site conditions will determine the performance of earth to earth, among others, affect the value of the voltage step that occurs around the point of grounding. This study intends to test the security level of the fourth point of grounding, which has been prepared by different methods, the voltage step that occurs in the vicinity. The results showed, the most dangerous area is closest to the fault location with a radius of 0-10m. Mesh method produces a voltage step lower than the method of Rod. Key words: Hazardous area, rod method, mesh method, the voltage step ABSTRAK Tegangan langkah adalah tegangan yang terkena pada kedua kaki mahkluk hidup (manusia dan hewan) akibat berada pada daerah yang dialiri arus listrik. Aliran arus ini dapat terjadi akibat adanya petir, tegangan yang bocor ke tanah, kabel dalam kondisi bertegangan terputus dan menyentuh tanah, perbedaan nilai tahanan pentanahan antara titik pentanahan satu dengan lainnya dan sebagainya. Pada nilai tertentu tegangan langkah dapat membahayakan bagi makhluk hidup. Nilai tahanan pentanahan, kedalaman penanaman elektroda, bentuk elektroda, dan kondisi lokasi pentanahan sangat menentukan kinerja titik pentanahan, antara lain mempengaruhi nilai tegangan langkah yang terjadi di sekitar titik pentanahan. Penelitian ini bermaksud untuk menguji tingkat keamanan keempat titik pentanahan, yang telah dibuat dengan metode berbeda, terhadap tegangan langkah yang terjadi di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan, daerah yang paling berbahaya adalah yang terdekat dengan lokasi gangguan dengan radius 0-10m. metode Mesh menghasilkan tegangan langkah lebih rendah dibandingkan dengan metode Rod. Kata kunci: Daerah berbahaya, metode rod, metode mesh, tegangan langkah
Desain Data Logger Tiga Port Eksternal Pendeteksi Suhu Air Tambak Beda Ketinggian B. S Rahayu Purwanti; Benny Benny; Wartiyati Wartiyati
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-13 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas rancangbangun data logger tiga port, metodenya dengan mengadopsi cara kerja dan memodifikasi jumlah/fungsi port-nya. Saat ini data logger yang beredardi pasaran hanya satu port eksternal,dan slot satu sensor internal. Mikrokontroler dan SD Card memori di bagian dalam, Penampil data LCD dari 1 port eksternal tampak dari sisi luar. Data pada memori dapatdipindahkan ke Personal Computer (PC). Fungsi uji data logger untuk mengukur dan menyimpan hasil deteksi sensor. Umumnya pencatatan kualitas air ditulis di kertas dan disalin ke PC. Pemantauan suhu cara manual ini tidak praktis, potensi human error. Karenanya perlu dirancangbangun data logger dengan tiga port. Metodenya dengan mengadopsi fungsi/jumlah port dan menambahnya menjadi 3. Sensor internal LM35 dipasang di satu sisi casing data logger. Sisi lainnya tersedia 3 port eksternal lainnya, masing-masing terhubung ke sensor thermocouple. Memori data logger telah berhasil merekam hasil deteksi 1sensor LM35, rata-rata suhu udara sekitar tambak oC. Ketiga sensor thermocouple untuk merekam data suhu air tambak pada kedalaman berbeda. Rata-rata suhu masing-masing adalah 33oC, 5.5 cm), (30oC, 14 cm), (28oC, 14 cm) rentang waktu 10.00-12.00 WIB. LCD menampilkan keempat hasil deteksi sensor dan waktu pendeteksinya. Sistem pengukuran real time ini berprospek terkoneksi ke jaringan internet, khususnya webcloud.Penelitian ini membahas rancangbangun data logger tiga port, metodenya dengan mengadopsi cara kerja danmemodifikasi jumlah/fungsi port-nya. Saat ini data logger yang beredar di pasaran hanya satu port eksternal,dan slot satu sensor internal. Mikrokontroler dan SD Card memori di bagian dalam, Penampil data LCD dari1 port eksternal tampak dari sisi luar. Data pada memori dapat dipindahkan ke Personal Computer (PC). Fungsiuji data logger untuk mengukur dan menyimpan hasil deteksi sensor. Umumnya pencatatan kualitas air ditulisdi kertas dan disalin ke PC. Pemantauan suhu cara manual ini tidak praktis, potensi human error. Karenanyaperlu dirancangbangun data logger dengan tiga port. Metodenya dengan mengadopsi fungsi/jumlah port danmenambahnya menjadi 3. Sensor internal LM35 dipasang di satu sisi casing data logger. Sisi lainnya tersedia3 port eksternal lainnya, masing-masing terhubung ke sensor thermocouple. Memori data logger telah berhasilmerekam hasil deteksi 1sensor LM35, rata-rata suhu udara sekitar tambakoC. Ketiga sensor thermocoupleuntuk merekam data suhu air tambak pada kedalaman berbeda. Rata-rata suhu masing-masing adalah 33C, 5.5cm), (30oC, 14 cm), (28oC, 14 cm)rentang waktu 10.00-12.00 WIB. LCD menampilkan keempat hasil deteksisensor dan waktu pendeteksinya. Sistem pengukuran real time ini berprospek terkoneksi ke jaringan internet,khususnya webcloud.