Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Tingkat Aktifitas Fisik Dengan Prevalensi Hipertensi Pada Masyarakat di Kabupaten Malang Dian Ilmaniar Istiqamah; Fitria Nugraha Aini; Erna Sulistyowati
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.62 KB)

Abstract

Pendahuluan: Aktifitas fisik merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi yang dapat dikendalikan. Kurangnya aktifitas fisik dapat meningkatkan aktivasi sistem saraf simpatis yang kemudian menyebabkan aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron (RAA) dan meningkatkan sekresi renin yang mengakibatkan peningkatan angiotensin II dan aldosteron sehingga terjadi vasokontriksi dan peningkatan volume intravaskuler yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Kabupaten Malang menduduki peringkat kedua tertinggi dengan kejadian hipertensi dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktifitas fisik dengan prevalensi hipertensi pada masyarakat Kabupaten Malang serta untuk mengetahui perbedaan tingkat aktifitas fisik pada kelompok normotensi dan hipertensi.Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden adalah masyarakat di Kabupaten Malang. Responden dibagi menjadi dua kelompok, kelompok normotensi dan hipertensi. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) untuk menilai perilaku aktifitas fisik dengan hipertensi. Analisa korelasi menggunakan spearmann rho dan uji komparasi menggunakan uji mann whitney u test. Hubungan signifikan bila p<0,05 dan terdapat perbedaan bila p<0,05.Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat aktifitas fisik dengan hipertensi (p 0,000) dengan korelasi yang sangat kuat (0,764) dan terdapat perbedaan tingkat aktifitas fisik kelompok normotensi dengan kelompok hipertensi (p 0,000).Kesimpulan: Aktifitas fisik yang rendah dapat meningkatkan prevalensi hipertensi dan kelompok normotensi memiliki aktifitas fisik yang berbeda dengan kelompok hipertensi.Kata kunci: Aktifitas fisik, hipertensi, masyarakat Kabupaten Malang.