Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Geliat Usaha Mikro Es Kelapa Muda Saat Pandemi Covid dan Musim Hujan Sutiyoko Sutiyoko; Rustam Sidiq; Nandha Rivery Sesunan
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.350

Abstract

Es kelapa muda merupakan minuman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kondisi pandemi Covid 19 sejak tahun 2020 berpengaruh terhadap semua usaha termasuk usaha mikro es kelapa muda.  Salah satu usaha mikro es kelapa muda yang berusaha eksis di masa pandemi Covid 19 adalah Es (Degan) Kelapa Muda Pak Syamsul. Selain pandemi, musim hujan juga menjadi kendala dalam penjualan es kelapa muda. Usaha ini telah dirintis sekitar 4 tahun dan masih banyak berbagai kekurangan. Beberapa kekurangan yang ada antara lain tidak ada pembukuan penjualan, kemasan belum cocok untuk sajian acara resmi, pemasaran masih terbatas offline. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu mitra dalam mempertahakan usaha dan mengembangkan walau saat kondisi tidak mendukung. Metode pendampingan berdasarkan komunikasi dengan mitra adalah pendampingan dalam peningkatan kualitas kemasan, manajemen pembukuan penjualan dan perluasan media pemasaran. Hasil pendampingan usaha mikro Es Kelapa Muda Pak Syamsul diawali dengan penambahan model kemasan gelas plastik dengan mesin sealer cup. Peningkatan pembukuan dengan menggunakan jurnal buku penjualan mampu memberikan gambaran kepada mitra tentang omset dalam setiap bulan, jenis variasi yang paling diminati dan lainnya. Pemasaran dengan media sosial dan market place juga mampu membantu penjualan es kelapa muda. Hasil pendampingan ini mampu memberikan dampak positif kepada mitra dan perlunya pendampingan lanjutan untuk mengembangkan usaha.
Perubahan karakteristik cetakan green sand dan cacat inklusi pasir akibat perubahan kadar bentonit Sutiyoko Sutiyoko; Fatwa Madani
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v6i2.1276

Abstract

Bentonit merupakan salah satu bahan utama dalam cetakan green sand dan berpengaruh pada karakteristik cetakan serta hasil benda cor. Kadar bentonit mempengaruhi permeabilitas, kompaktibilitas, kekuatan geser, dan kekuatan tekan cetakan green sand. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik cetakan greensand akibat perubahan kadar bentonit serta pengaruhnya terhadap cacat inklusi pasir. Variasi kadar bentonit sebesar 3,5 % dan 4,3 % dari berat total bahan cetakan. Pengujian cetakan mencakup uji mampu bentuk, kekuatan tekan, dan kadar air. Uji coba pada benda cor disc brake mobil untuk menganalisa pengaruhnya terhadap cacat cor yang terjadi. Hasil pengujian karakteristik cetakan green sand menunjukkan bahwa kadar bentonit 3,5 % memiliki mampu tekan cetakan 13,7±0,4 N/cm2 (standar : 14 – 18 N/cm2) dan mampu bentuk cetakan 34±5,1 % (standar: 33 – 58 %). Kedua karakteristik ini masih berada di bawah standar cetakan green sand. Kadar bentonit 4,3 % memiliki karakteristik cetakan yang sesuai dengan standar cetakan green sand untuk semua karakteristik cetakan yang diuji. Hasil pengecoran besi cor nodular menunjukkan terjadinya cacat inklusi pasir pada benda cor. Kekurangan kadar bentonit menurunkan mampu bentuk cetakan sehingga cetakan mudah rontok ketika cairan logam masuk. Rontoknya cetakan ini dapat membawa pasir sehingga terjadi inklusi pasir pada benda cor. Demikian halnya dengan mampu tekan cetakan yang di bawah standar. Kekuatan tekan rendah memungkinkan cetakan erosi ketika terkena tekanan cairan logam.
METODE PENGECORAN LOST FOAM MENJAWAB TANTANGAN DUNIA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM Sutiyoko Sutiyoko
JURNAL FOUNDRY Vol. 1 No. 2 (2011): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lost foam casting is a method of metal casting using polystyrene foam pattern. The pattern is glued with gating system, coated and embedded in unbounded sand. The mold is vibrated and liquid metal is poured on the gating system. Polystyrene foam will escape and is relpaced with liquid metal. The lost foam casting has many advantages. This method is capable to product a complex-shape object that difficult in sand mold casting. The mold does not require cup, drag and cores to make holes in casting. This method suitable in production of prototype product. The sand can be reused directly because the sand without a binder. The lost foam casting also has disadvantages. Porosity is higher than sand casting because of gas that resulted in decomposition of poltstyrene foam. Unbounded sand can fall into the liquid metal. Quality of the casting with the lost foam casting method is influenced by many factors. Temperature and filling speed, density of polystyrene foam, time of mold vibration, thickness of coating, size of sand and level of vacuum. The mold will be more solid if it is vibrated for longer time. The casting surface will besmoother if use the smaller size of sand.