This Author published in this journals
All Journal SCIENCE ELECTRO
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN PADA BUS 6,3 KV SUBSTATION 2A DAN SUBSTATION 2B DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 12.6 Suharko Suharko; Muhammad Taqiyyudin Alawiy; Sugiono Sugiono
SCIENCE ELECTRO Vol 6, No 2 (2017): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.463 KB)

Abstract

Pabrik Semen Indonesia Plant Tuban 1 adalah salah satu dari 4 pabrik yang ada di PT. Semen Indonesia yang dalam proses operasinya banyak menggunakan Transformator dan motor yang dilengkapi dengan VSD (Variabel Speed Drive) dan converter yang fungsinya untuk mengatur kecepatan yang membutuhkan tenaga listrik. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem tenaga listrik yang handal supaya pabrik bisa beroperasi dengan efisien. Jika kita lihat dari komponen biaya produksi, listrik menduduki peringkat dua dari keseluruhan total biaya produksi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya listrik bagi operasional pabrik.Kondisi aktual yang terjadi di lapangan saat ini adalah tegangan di sisi tegangan menengah substation 2B lebih rendah dibandingkan substation 2A. Ketidakseimbangan ini menyebabkan operator mainsubstation kesulitan untuk menentukan tegangan yang harus diberikan untuk line 1. Pengaturan nilai tegangan sumber untuk line 1 dilakukan dengan merubah tap changer trafo 1 mainsubstation. Naik turunnya tegangan sumber akan menyebabkan naik turunnya tegangan di dua substation. Ketika tegangan di substation 2A berada pada nilai nominal, tegangan di substation 2B pasti berada di bawah nominal. Hal tersebut tidak baik untuk operasi peralatan yang terhubung ke substation 2B karena menyebabkan peralatan menarik arus yang lebih besar. Di sisi lain, ketika tegangan di substation 2B berada pada nilai nominal, maka tegangan di substation 2A akan lebih tinggi dari nilai nominal. Hal ini juga berbahaya karena bisa merusak isolasi dan menyebabkan trip overvoltage.Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memindahkan tap changer diantara dua trafo di substation 2A dan di substation 2B. Dimana kondisi saat ini yang paling mudah yaitu dengan memindahkan tap changer pada trafo di substation 2B, maka dari itu penulis mengangkat tema studi analisa ketidakseimbangan tegangan di bus substation 2A dan bus substation 2B. Diharapkan hasil dari penelitian dapat berguna dan bisa diimplementasikan untuk menyelesaikan permasalahan sehingga tercipta sistem kelistrikan yang handal.Kesimpulan dari permasalahan tersebut dengan mengubah tap changer substation 2B diposisi 4 akan membuat sama tegangan pada bus substation 2A dan bus substation 2B sehingga bila dinaikkan dan diturunkan tegangan untuk proses operasional pabrik pada trafo line 1 Mainsubstation 1 tidak akan berdampak terjadinya overvoltage maupun undervoltage pada tegangan menengah pada bus substation 2A dan bus substation 2B.Kata Kunci : trip overvoltage, er (electrical room), Substation 2A, Substation 2B, Mainsubstation, Rawmill, Kiln., tap changer.
ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN PADA BUS 6,3 KV SUBSTATION 2A DAN SUBSTATION 2B DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 12.6 Suharko Suharko; Muhammad Taqiyyuddin Alawiy; Sugiono Sugiono
SCIENCE ELECTRO Vol 6 No 2 (2017): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pabrik Semen Indonesia Plant Tuban 1 adalah salah satu dari 4 pabrik yang ada di PT. Semen Indonesia yang dalam proses operasinya banyak menggunakan Transformator dan motor yang dilengkapi dengan VSD (Variabel Speed Drive) dan converter yang fungsinya untuk mengatur kecepatan yang membutuhkan tenaga listrik. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem tenaga listrik yang handal supaya pabrik bisa beroperasi dengan efisien. Jika kita lihat dari komponen biaya produksi, listrik menduduki peringkat dua dari keseluruhan total biaya produksi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya listrik bagi operasional pabrik.Kondisi aktual yang terjadi di lapangan saat ini adalah tegangan di sisi tegangan menengah substation 2B lebih rendah dibandingkan substation 2A. Ketidakseimbangan ini menyebabkan operator mainsubstation kesulitan untuk menentukan tegangan yang harus diberikan untuk line 1. Pengaturan nilai tegangan sumber untuk line 1 dilakukan dengan merubah tap changer trafo 1 mainsubstation. Naik turunnya tegangan sumber akan menyebabkan naik turunnya tegangan di dua substation. Ketika tegangan di substation 2A berada pada nilai nominal, tegangan di substation 2B pasti berada di bawah nominal. Hal tersebut tidak baik untuk operasi peralatan yang terhubung ke substation 2B karena menyebabkan peralatan menarik arus yang lebih besar. Di sisi lain, ketika tegangan di substation 2B berada pada nilai nominal, maka tegangan di substation 2A akan lebih tinggi dari nilai nominal. Hal ini juga berbahaya karena bisa merusak isolasi dan menyebabkan trip overvoltage.Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memindahkan tap changer diantara dua trafo di substation 2A dan di substation 2B. Dimana kondisi saat ini yang paling mudah yaitu dengan memindahkan tap changer pada trafo di substation 2B, maka dari itu penulis mengangkat tema studi analisa ketidakseimbangan tegangan di bus substation 2A dan bus substation 2B. Diharapkan hasil dari penelitian dapat berguna dan bisa diimplementasikan untuk menyelesaikan permasalahan sehingga tercipta sistem kelistrikan yang handal.Kesimpulan dari permasalahan tersebut dengan mengubah tap changer substation 2B diposisi 4 akan membuat sama tegangan pada bus substation 2A dan bus substation 2B sehingga bila dinaikkan dan diturunkan tegangan untuk proses operasional pabrik pada trafo line 1 Mainsubstation 1 tidak akan berdampak terjadinya overvoltage maupun undervoltage pada tegangan menengah pada bus substation 2A dan bus substation 2B.Kata Kunci : trip overvoltage, er (electrical room), Substation 2A, Substation 2B, Mainsubstation, Rawmill, Kiln., tap changer.