This Author published in this journals
All Journal VISIKES Info Kripto
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEPEMIMPINAN DALAM PENULISAN SPESIFITAS DIAGNOSIS SESUAI DENGAN ICD-10 BAGI TENAGA MEDIS (STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG) Dyah Ernawati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 1 (2013): Visikes
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.674 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v12i1.637

Abstract

Di Rumah Sakit Permata Medika Semarang pada tahun 2012 masih ditemukan penulisan diagnosis medis yang kurang lengkap atau tidak sesuai dengan terminologi ICD-10 sebanyak 50%. Hal ini merupakan masalah penting yang harus ditangani oleh Rumah Sakit, melalui faktor kepemimpinan. Tujuan penelitian adalah menjelaskan faktor kepemimpinan yang ditinjau dari peran pemimpin dalam penerapan kelengkapan penulisan diagnosis sesuai dengan terminologi ICD-10 pada dokumen rekam medis rawat Inap.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan metode kualitatif.Sebagai informan utama adalah pemimpin yang terlibat dalam pelayanan penunjang medis. Informan triangulasi adalah dokter sebagai pemberi pelayanan medis di Rawat Inap danmelakukan pengisian Dokumen Rekam Medis terutama penulisan diagnosis medis. Pengumpulan data melalui indepth interview dan observasi. Pengolahan data dengan metode analisis isi (content analysis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kodefikasi penyakit dengan menggunakan ICD-10 dilaksanakan di Unit Rekam Medis oleh petugas Rekam Medis. Pemahaman dokter tentangICD-10 kurang baik. Peran pemimpin sebagai pemberi inspirasi masih sebatas wacana dari pemimpin. Pemimpin belum mengorganisir sosialisasi kepada dokter tentang pelaksanaankodefikasi penyakit . Peran pemimpin sebagai pemberi motivasi masih sebatas identifikasi masalah dan wacana tentang pemberian penghargaan. Peran pemimpin sebagai pemberi arahan masih sebatas identifikasi langkah-langkah dalam upaya mengarahkan. Peran Pemimpin dalam membangun sistem komunikasi, belum digunakan untuk mempengaruhi perilaku dokter atau karyawan. Motivasi dokter dalam penulisan diagnosis sesuai dengan teminologi ICD-10 sudah ada tetapi masih menunggu arahan dan kebijakan pimpinan.Disarankan pemimpin membuat kebijakan yang mengatur tentang penerapan kelengkapan penulisan diagnosis sesuai dengan terminologi ICD-10.Kata kunci : Kepemimpinan , Motivasi, Rekam Medis, ICD-10
Security Assessment Pada Aplikasi Mobile Android XYZ Dengan Mengacu Pada Kerentanan OWASP Mobile Top Ten 2016 Candra Kurniawan; Nanang Trianto
Info Kripto Vol 15 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Siber dan Sandi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56706/ik.v15i1.2

Abstract

Aplikasi XYZ merupakan aplikasi unggulan pemerintah Provinsi X yang digunakan untuk pelayanan publik. Aplikasi ini menjadi penjembatan antara pemerintah Provinsi dengan Ketua RW. Pada penelitian ini dilakukan security assessment pada aplikasi XYZ untuk mengidentifikasi kerentanan dan dampak kerentanan, nilai kerentanan, serta memberikan rekomendasi keamanan pada kerentanan yang teridentifikasi. Kerentanan yang diidentifikasi mengacu pada kerentanan dari OWASP Mobile Top Ten 2016. Penelitian ini menggunakan metode security assessment berdasarkan SANS yang terdiri dari tiga langkah yaitu reviewing, examination, dan testing. Tahap reviewing dilakukan dengan mengumpulkan informasi terkait aplikasi XYZ, kebijakan Pemprov, dan terkait dengan NDA. Tahap examination disebut juga analisis statis, di sini dilakukan analisis statis otomatis menggunakan scanner MobSF dan MARA Framework. Kemudian tahap testing atau analisis dinamis dilakukan pengujian kerentanan dengan menjalankan aplikasi. Berdasarkan hasil security assessment teridentifikasi enam kerentanan pada aplikasi XYZ di mana enam kerentanan tersebut termasuk dalam lima kerentanan OWASP Mobile Top Ten 2016. Rincian kerentanan yang ditemukan insecure data storage (manipulatability backup dan aplikasi membuat file temp) kategori kerentanan medium, insecure communication (insecure implementation WebView) kategori kerentanan high, insufficient cryptography (static key) kategori kerentanan medium, client code quality (manipulatability activity) kategori kerentanan none, dan reverse engineering kategori kerentanan medium. Kerentanan yang ditemukan ini berdampak pada hilangnya aspek kerahasiaan seperti data sensitif pengguna, password default dan kunci konfigurasi aplikasi dengan server backend yang terdapat pada kode sumber. Berdasarkan kerentanan tersebut, diberikan rekomendasi keamanan berupa penerapan enkripsi data, penerapan teknik obfuscation, serta melakukan manajemen kunci untuk tujuan mengatasi kerentanan dan mencegah dampak yang terjadi.