M Fadli
STKIP Arrahmaniyah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Budaya Paternalistik Dalam Kepemimpinan di Kasepuhan Sinar Resmi Sri Rahayu Pudjiastuti; H Hidayat; M Fadli
Jurnal Citizenship Virtues Vol. 1 No. 2 (2021): Nilai-Nilai Pendidikan dalam Budaya Lokal dan Modern
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.978 KB) | DOI: 10.37640/jcv.v1i2.996

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya paternalistic dalam kepemimpinan di kasepuhan Sinar Resmi. Penelitian ini dilaksanakan di Kasepuhan Sinar Resmi Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Fokus penelitian ini terletak pada budaya paternalistic dalam kepemimpinan di kasepuhan Sinar Resmi, dengan menggunakan kajian deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi serta wawancara dengan Ketua Adat Kasepuhan Sinar Resmi Abah Asep Nugraha, karenanya dalam pemeriksaan dengan cara observasi dan wawancara dapat ditemukan langsung oleh peneliti melalui partisipasi aktif. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat kasepuhan Sinar Resmi merupakan masyarakat yang terbuka terhadap dunia luar serta kehidupan modern. Hal ini sejalan dengan mulai berkembangnya akses jalan yang lebih mudah, listrik dan sarana komunikasi yang telah menjangkau permukiman warga. Masyarakat juga menjunjung tinggi hukum dan peraturan negara, yang tercermin pada pemakaian ikat kepala bagi kaum laki-laki. Ikat kepala menggunakan kain segi-empat yang merupakan lambang dari empat arah mata angin. Kain dilipat menjadi bentuk segitiga, melambangkan tiga hukum (adat, negara dan agama). Sebagai seorang pemimpin adat yang berkharisma, tentunya Abah memiliki strategi-strategi tertentu untuk melanggengkan kepercayaan dan kepatuhan masyarakat kepadanya. Berdasarkan itulah diperlukan adanya suatu stimulus dari pemimpin yang dapat terus mempertahankan kebiasaan masyarakat dalam melakukan tradisi.