This Author published in this journals
All Journal Tedc
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINJAUAN BEBAN KERJA PETUGAS ASSEMBLING ANALISIS REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN METODE WISN (WORK LOAD INDICATOR STAFF NEEDS) GUNA MENUNJANG EFEKTIFITAS KERJA DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Intan Pujilestari; Sabrina Chairunnisa
Jurnal TEDC Vol 16 No 2 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.023 KB)

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 14 Januari 2020 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan sampel 1 petugas assembling analisis rekam medis rawat inap SMF kesehatan anak. Waktu pengerjaan assembling dapat menyelesaikan 41 berkas rekam medis dengan rata-rata 5,51 menit/1 berkas rekam medis selama 3 jam 46 menit atau 226 menit, dan dibagian analisis rekam medis manual atau berbasis kertas dapat menyelesaikan 41 berkas rekam medis dengan rata-rata 6,09 menit/1 berkas rekam medis selama 4 jam 10 menit atau 250 menit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang menghitung beban kerja petugas assembling analisis rekam medis rawat inap berdasarkan metode WISN di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan alat tulis, stopwatch, kalkulator, dan penoman wawancara. Hasil penelitian kebutuhan SDM petugas assembling analisis rekam medis rawat inap dengan metode WISN adalah 8,65 orang atau dibulatkan 9 orang dan sudah sesuai dengan jumlah dilapangan akan tetapi perlu adanya pemerataan antara petugas assembling dengan analisis. Sedangkan efektifitas kerja petugas assembling analisis rekam medis rawat inap belum efektif karena kurangnya kedisiplinan petugas terhadap jam kerja yang telah ditetapkan. Penulis menyarankan dilakukan peninjauan ulang SOP, diadakannya pendidikan dan pelatihan minimal 1 tahun sekali untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kedisiplinan dalam bekerja menjadi lebih baik lagi