ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan sarana dan prasarana penunjang dalam sebuah objek wisata yang masih kurang, pengunjung dari destinasi objek wisata yang masih bersifat musiman dikarenakan hanya rame dikunjungi pada saat hari libur, transportasi umum menuju lokasi destinasi masih belum tersedia, belum melakukan kerjasama dengan pihak manapun dalam melakukan pengembangan destinasi pariwisata. Serta adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui strategi yang digunakan oleh dinas Pariwisata dalam mengembangkan destinasi Potensi objek wisata yang dapat dikembangan serta faktor penghambat dalam pengembangan destinasi. Adapun Jenis penelitian yaitu kualitatif dengan jenis penelitian deskritif yang dimana data deskritif kualitatif dimana metode ini mengambarkan objek sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan data yang dipaparkan secara sistematis yaitu fakta-fakta yang ada dilapanganPengumpulan data mengunakan teknik Wawancara, Observasi, Dokumentasi. Lalu dianalisis dengan metode SWOT. Hasil Penelitian dalam penulisan ini, daya tarik berupa objek air terjun 7 tingkat, fasilitas yang tersedia merupakan hasil pemberdayaan yang menambah dan memperbaiki fasilitas baik sarana maupun prasarana yang ada adapun fasilitas yang dibangun/perbaiki yaitu Gazebo, tempat parkir, pembangunan jalanan semenisasi, pelebaran jalan masuk area destinasi, WC, toko, plang pintu masuk. aksesibilitas infastruktur jalan sudah memadai akan tetapi kendaraan umum menuju kedestinasi belum tersedia, hospitality orang yang mengurus destinasi sudah tersedia akan tetapi belum melakukan pekerjaanya secara optimal. Objek wisata lain yang tersedia berupa kolam renang anak dan pangung pertunjukan akan tetapi belum dimanfaatkan fungsinya oleh pengelolah sehingga belum tersedia daya tarik objek wisata baru diarea destinasi akan tetapi potensi dibangun objek wisata besar karena melihat dari potensi dari sumber daya alam area destinasi.Faktor penghambat pengembangan terjadi karena istansi belum melakukan kerjasama dengan pihak manapun baik pihak pemerintah maupun Swasta dalam melakukan Penggembangan terlebih lagi belum ada dokumen rincian arah pengembangan, serta pemberdayaan terhadap masyarakat lokal belum dilakukan. Kata Kunci : Strategi, Pengembangan Objek Wisata, Tana Tidung