This Author published in this journals
All Journal Prabha Vidya
Putu Dewi Handayani
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa Kajian Bentuk, Fungsi, Makna, Dan Nilai Etika Komunikasi Putu Dewi Handayani
Prabha Vidya Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Prabha Vidya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.136 KB)

Abstract

Bali adalah pulau yang sangat indah. Sebagian besar penduduk Bali beragama Hindu. Ritual keagamaan yang kental mempengaruhi hampir setiap unsur dan gerak kehidupan masyarakat Bali. Ritual upacara dalam masyarakat Hindu di Bali biasanya didukung oleh beberapa unsur seperti: banten, orang suci atau pandita atau pinandita yang mempunyai wewenang untuk memuput karya. Selain dalam prosesi upacara unsur – unsur dasar, juga di lengkapi oleh nyanyian – nyanyian yang termasuk dalam Panca Gita. Namun rupanya pada zaman sekarang ini nyanyian-nyanyian atau dharmagita itu mulai jarang dinyanyikan, karena pengaruh aktualisasi budaya luar dan modernisasi. Banyak orang yang mengenal dharmagita namun tidak banyak yang mengetahui bentuk, fungsi, makna, dan nilai etika komunikasi yang terkandung dalam Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa. Dalam penelitian karya tulis ilmiah ini metode penulisan yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif studi kepustakaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian kualitatif studi kepustakaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1) Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa adalah sebuah puisi tradisional yang diikat oleh Guru Wilangan dan Guru Suara(Padalingsa) yang banyaknya pitung carik, yaitu: 8a, 8i, 8a, 8u, 8a, 4i, dan 8a; 2) Fungsi Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa terhadap kehidupan masyarakat meliputi fungsi moralitas (etika), fungsi pendidikan, fungsi estetika, fungsi sosial budaya, dan fungsi hiburan; 3) Makna tersirat dalam Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa adalah makna religius dan makna pada tiap lirik lagunya yang menyatakan: tidak sombong, tekun/disiplin, dan terus belajar, dan 4) Nilai etika komunikasi yang terkandung di dalam Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa adalah tentang tata krama rendah hati, tidak boleh sombong, tidak boleh merasa diri super atau pintar, biarkanlah orang lain yang memberi penilaian. Kesimpulannya di dalam puisi tradisional Pupuh Ginada Eda Ngaden Awak Bisa ini banyak mengandung pesan moral dan petuah yang berguna dalam kehidupan masyarakat. Seperti kita tidak boleh berlaku sombong kepada siapapun karena walaupun kita sudah pintar dalam segala hal masih banyak yang perlu kita pelajari di hidup ini karena ilmu pengetahuan itu terus berkembang.