Myrna Nurlatifah Zakaria
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT SISWA SEKOLAH DASAR PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH Sri Sarwendah; Rahmadaniah Khaerunnisa; Rhabiah El Fithriyah; Vianira Devi; Myrna Nurlatifah Zakaria
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.533 KB)

Abstract

Kesehatan gigi, dan mulut pada anak di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari tenaga kesehatan. Upaya untuk mengatasi masalah kesehatan gigi pada anak salah satunya adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang terbagi menjadi tahap optimal, standar, dan minimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status kebersihan gigi, dan mulut siswa Sekolah Dasar usia 12 tahun pada program UKGS tahap optimal, standar, dan minimal. Pemilihan sekolah dilakukan secara cluster random sampling. Sampel penelitian adalah seluruh siswa usia 12 tahun di Sekolah Dasar terpilih di wilayah kerja Puskesmas Cianjur Kota dengan jumlah total 60 siswa yang memenuhi kriteria inklusi, dan diambil data dengan sistem Oral Hygiene Index Simplified (OHII-S). Data diolah secara deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa median indeks OHI-S pada sekolah dengan UKGS tahap optimal sebesar 1,5; tahap standar sebesar 1,67; dan tahap minimal sebesar 1,5. Tidak terdapat perbedaan yang besar antara ketiga program UKGS yang berbeda, hal ini dapat disebabkan beberapa faktor seperti, kurang maksimalnya pelaksanaan program UKGS, terbatasnya fasilitas sekolah, terbatasnya tenaga, dan waktu tenaga kesehatan, serta kurang kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan gigi, dan mulutnya. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa status kebersihan gigi siswa sekolah dasar usia 12 tahun pada UKGS tahap optimal, standar, dan minimal di wilayah kerja Puskesmas Cianjur Kota termasuk kategori sedang. DOI : 10.35990/mk.v4n2.p157-167
IKAN TERI (Stolephorus spp.) SEBAGAI BAHAN PENCEGAH GIGI BERLUBANG Githa Syah Putri; Myrna Nurlatifah Zakaria
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.377 KB)

Abstract

Karies merupakan demineralisasi jaringan keras gigi yang diinisiasi oleh aktivitas mikrobial pada lapisan gigi. Salah satu tindakan untuk mencegah terjadinya karies adalah dengan penggunaan fluor sehingga terbentuk ikatan fluoroapatit pada gigi. Salah satu bahan alami yang mengandung konsentrasi fluor dan kalsium tinggi adalah, ikan teri (Stolephorus insularis), yang mengandung fluor sebanyak 15,7-38,3 ppm terutama dalam bentuk senyawa CaF2. Ikan teri sangat mudah ditemukan di Indonesia dan merupakan sumber fluor dan kalsium alami yang sangat baik, namun pembahasan mengenai potensi ikan teri untuk mencegah gigi berlubang masih sangat minim. Artikel ini merupakan ulasan telaah pustaka yang membahas mengenai potensi ikan teri untuk pencegahan gigi berlubang dari berbagai sumber literatur imiah dan penelitan ilmiah. Kandungan fluor dan kalsium pada ikan teri sangat tinggi, konsumsi ikan teri sebanyak 50 gram setiap hari dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan mencegah gigi berlubang. Ikan teri dapat dikonsumsi langsung dengan diolah menjadi berbagai jenis makanan, bahan aktif dalam pasta gigi dan obat kumur, atau diolah menjadi krim dan gel sebagai fluor yang diaplikasikan secara topikal. Ikan teri merupakan sumber daya alam Indonesia yang melimpah dengan kandungan fluor dan kalsium yang tinggi. Bahan ini relatif murah dan mudah didapat. Sosialisasi mengenai kebaikan ikan teri dan studi lebih lanjut mengenaik pengolahan ikan teri sebaiknya terus dilakukan. Melihat potensi yang baik dari ikan teri, diharapkan bahan ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pencegahan gigi berlubang di masyarakat. DOI : 10.35990/mk.SE.PIT.X.p90-101