Jeremiah Ritto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rancang Bangun Alat Uji Tarik Serat Alam Muhammad Arsyad; Jeremiah Ritto; Abdul Rachman; Dewi Rachma Ayu Lestari; Edyson Palembangan
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.07 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v17i1.1594

Abstract

The aim of this research are to design and to make natural fiber tensile strength test as well as to recognize the characteristics of natural fiber. The specimen testing is done using ASTM 3379-02 standard. The methods that we used are designing, making, assembling and testing. This equipment is designed simply by using water as a load. When used, the water continues to be flowed to the reservoir which is connected in such a way that the fiber breaks. When the fiber breaks, the mass of water is weighed as a burden which causes the fiber to break. Tensile strength of the results of testing equipment is 282.35 N/mm2 compared with the tensile strength of the results of the tensile test equipment at UNM 186.42 N/mm2 and the value of the tensile strength of the literature 284.08 N/mm2. The value obtained is between the tensile strength of the results of the UNM tensile test equipment with the tensile strength of the literature. According to these results it was concluded that the tensile test equipment made can be used to determine the tensile strength of natural fibers, one of which is coconut fiber. The natural fiber tensile test equipment can be used to determine the tensile strains of coconut fiber.
RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH BIJI JAGUNG OLAHAN Simon Ka’ka; Jeremiah Ritto; Hasni Hasni; Mario F.L.N Juanto; Ghiyats Dzulkifli M
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 16, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.801 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v16i1.1197

Abstract

Jagung merupakan salah satu hasil pertanian di indonesia yang memilikibanyak kandungan gizi. Untuk memanfaatkan jagung tersebut maka dibuatlah alatpemipih biji jagung yang dapat dimanfaatkan di kalangan masyarakat. Pembuatan alatyang sebelumnya telah dibuat dengan ketebalan + 1,0 mm.Oleh karena itu, pembuatanalat ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana menghasilkan pemipihan jagung yangketebalannya bervariasi+ 1, + 1,5 dan + 2 mm, membuat alat pemipih jagung yangminimalis dan mudah dioperasikan serta bagaimana mengetahui biaya pembuatanalat pemipih biji jagung olahan ini. Berdasarkan hasil pengujian hasil pemipihan yangdiperoleh untuk ketebalan + 1,0 mm yang diambil dari 10 sampel pengujian yangdiambil secara acak yakni rata – rata 1,01 mm, 1,08 mm, dan 1,07 mm selama 3 kalipercobaan. Sedangkan hasil pemipihan yang diperoleh untuk ketebalan + 1,5 mmyang diambil dari 10 sampel pengujian yang diambil secara acak yakni rata – rata 1,52mm, 1,62 mm, dan 1,56 mm selama 3 kali percobaan. Serta hasil pemipihan yangdiperoleh untuk ketebalan + 2,0 mm yang diambil dari 10 sampel pengujian yangdiambil secara acak yakni rata – rata 2,09 mm, 2,02 mm, dan 2,05 mm selama 3 kalipercobaan.Adapun hasil dari analisis, maka waktu pengeringan berpengaruh padawaktu proses pemipihan, dimana menunjukkan bahwa semakin lama di jemursemakin cepat proses pemipihan dan sedikit berpengaruh pada hasil pemipihan.
RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BAHAN SABUN RUMPUT LAUT Abdul Salam; Jeremiah Ritto; Tria Paramitha Maliku; Andi Caherul
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 15, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.496 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v15i1.1176

Abstract

Pada penelitian ini berhasil mengumpulkan informasi tentang waktu yang dibutuhkan untuk mengolah bahan sabun rumput laut serta waktu pencetakan sabun rumput laut. Hasil penelitian ini ialah putaran pengaduk sebesar 50 dan 100 rpm dalam campuran zat aditif sabun tidak tercampur dengan merata sehingga menghasilkan sabun dengan tekstur yang tidak ideal. Dengan menaikkan putaran mesin sebesar 150 rpm memberikan hasil proses pengadukan atau pencampuran antara zat aditif dan rumput laut lebih baik. Dalam waktu 120 menit mesin pengolah bahan sabun ini mampu menghasilkan 50 batang sabun masing-masing dengan berat 40 gr. Dengan proses pencetakan dan sifat homogen dari sabun selama 24 jam. Dalam penelitian ini juga dapat diketahui biaya manufaktur mesin pengolah bahan sabun rumput laut dengan nominal Rp. 3.600.000,- dengan menggunakan komponen mesin dari material SS 304 dan St 37 dilengkapi komponen standar seperti poros spiral, bantalan, mot or power window dan kompor listrik.