Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Joglo Varian Baru Dalam Konsep Melankolia Arsitektur Priyo Pratikno
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 4 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.343 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i4.10

Abstract

Dibalik sebuah karya arsitektur yang prestisius, eksibisionis yang menantang, dan karenanya menjadi hebat, tersembunyi hasrat yang mendominasi sehingga berdampak narsistik. Karya arsitektur seperti itu mengandung ambiguitas yakni adanya sebuah keberhasilan sekaligus menunjukkan kegagalan dalam mewujudkan estetikanya. Salah satu kasusnya adalah bangunan ‘Joglo Terbesar Sedunia’ yang dibangun di Kabupaten Klaten. Penelitian tentang hasrat yang melatarbelakangi arsitektur ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif berdasarkan kritik arsitektural dengan kasus tunggal. Dalam kondisi pandemi yang melarang orang berkumpul dan bepergian, penggalian data dan informasi diperoleh dari ujaran pemiliknya dan tanggapan masyarakat yang ada di media masa baik cetak maupun dijital. Analisis dilakukan melalui teori psikoanalisis Freudian tentang melankolia, intinya bahwa kemurungan akibat kehilangan sesuatu yang sangat dicintai mendorong seseorang melakukan perkabungan hingga membangkitkan bentuk-bentuk narsisme. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Joglo Terbesar Sedunia tersebut dapat menunjukkan adanya kebaruan arsitektural yang sangat bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga fetis.
Estetika Umah Bolon Simalungun sebagai Identitas Subyektif Priyo Pratikno
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 4 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.768 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.77

Abstract

Hidup seseorang dalam komunitasnya semakin sempurna ketika arsitektur memberi kepuasan, pemenuhan akan kemanfaatan dan pencitradiri si subjek. Arsitektur sebagai hasil karya penciptaan memberikan pernaungan jasadi senyampang memenuhi tuntutan jiwa. Maka estetika, tentang keindahan dan sublimasi menjadi bahasan penting dalam pembentukan menemukan identitas subyektifnya. Pada perjalanan waktu identitas membeku menjadi sebuah alat bagi politik identitas dan identitas kedaerahan yang justru mengerdilkan nilai substansinya. Telaah ini didasarkan pada studi lapangan melalui kunjungan yang berinteraksi dengan obyek arsitektur Umah Bolon Simalungun. Analisis temuan di lapangan ditunjang oleh studi kepustakaan khususnya dibaca berdasarkan pandangan Slavoj Zizek tentang konstruksi pembentukan identitas subyektif melalui bahasa. Analisis dilakukan berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan diperkuat oleh rekaman foto untuk menemukan dimensi estetik berdasarkan reaksi visual dan pada pemahaman pengamat terhadap obyek tersebut. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa estetika arsitektur melampaui tuntutan kerja visual tetapi meluas menjadi bagian dari citra diri yang berasosiasi dengan sistem pertukaran komoditas material. Sistem yang secara ideologis menunjukkan adanya relasi yang tidak sewajarnya sehingga menyamarkan hubungan sosial antar kelompok dalam masyarakat sejauh komoditas merupakan objek yang dihasilkan lewat kerja kreatif.