This Author published in this journals
All Journal JKK
Suparni
Akademik Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PEMANFAATAN BUKU KIA UNTUK DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 Suparni; Milatun Khanifah; Fitriyani
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v7i2.91

Abstract

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi. Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah apabila mendapat penanganan yang adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. Oleh karenanya deteksi faktor risiko pada ibu baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah kematian dan kesakitanMetode:Penelitian ini ini dilakukan dengan metode deskriptif korelatif. Jumlah responden penelitian ada 79 bidan yang tersebar di 5 puskesmas wilayah Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik rank spearman untuk analisa hubungan variabel usia, tingkat pendidikan, lama bekerja dengan variabel pengetahuan. Uji kai kuadrat (X2) untuk analisa hubungan variabel sosialisasi dengan variabel pengetahuan bidan.Hasil: Pengetahuan bidan mengenai pemanfaatan buku KIA untuk deteksi dini ibu hamil akan dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Indonesia. Dengan bekal pengetahuan yang baik dan cukup tersebut bidan akan dapat mendeteksi secara dini faktor risiko yang dialami oleh ibu hamil sehingga tidak akan terjadi keterlambatan merujuk.Kesimpulan: Tidak ada hubungan bermakna antara usia bidan, tingkat pendidikan, lama bekerja, sosialisasi buku KIA dengan pengetahuan bidan Bidan dalam Pemanfaatan Buku KIA untuk Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pekalongan Tahun 2016.Saran: Bidan lebih meningkatkan pengetahuannya dengan memahami kembali isi dari revisi buku KIA agar dapat mengikuti perubahan buku KIA yang terbaru (2016).
ANALISIS DESKRIPTIF DETERMINAN DALAM PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG REVERSIBLE PADA KEGIATAN SAFARI KB Milatun Khanifah; Suparni; Nina Zuhana
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v7i2.93

Abstract

Masalah kependudukan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini di antaranya adalah laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Hal ini membutuhkan upaya dalam pengendalian pertambahan jumlah penduduk salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi melalui program Keluarga Berencana. Salah satu metode kontrasepsi yang dapat diandalkan dalam program ini adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Reversible. Kelangsungan penggunaan kontrasepsi sangat bergantung pada determinan yang mempengaruhinya. Determinan ini perlu dipetakan, terutama dalam kegiatan pelayanan non swadaya seperti kegiatan SAFARI KB agar dapat menyusun strategi yang tepat apabila keberlangsungan penggunaan kontrasepsi dalam kegiatan tersebut tidak sesuai dengan harapan. Determinan yang berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi sangat luas, meliputi faktor individu, faktor program dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan memetakan determinan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Reversible pada kegiatan SAFARI KB. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden. Pada penelitian ini didapatkan hasil 59% responden berada pada rentang usia repsoduksi sehat, 54% memiliki penghasilan sendiri, 79% dengan pendidikan dasar, 84% dengan status multiparitas, 63% dengan riwayatpenggunaan kontrasepsi suntik, 67% mengalami gangguan menstruasi pada penggunaan kintrasepsi sebelumnya, 83% memiliki motivasi internal, 100% mendapatkan dukungan dari suami, 73% mendapatkan informasi MKJP dari kader. Hasil penelitian menunjukkan beberapa determinan penggunaan MKJP Reversible perlu mendapatkan perhatian sebagai langkah penyusunan strategi dalam upaya keberlangsungan penggunaan kontrasepsi.