Santy ., Santy
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA SUNGAI AYAK 3 KECAMATAN BELITANG HILIR KABUPATEN SEKADAU ., Santy
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Malaria merupakan salah satu penyakit menular yangmasih menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun diIndonesia. Kecamatan Belitang Hilir yang terdapat di Kabupaten Sekadaumerupakan kecamatan dengan kasus malaria positif tertinggi tahun 2011,yaitu sebanyak 191 kasus dengan nilai API 9,3. Kejadian malaria dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor lingkungan. Tujuan:Mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kejadian malaria di desa Sungai Ayak 3 Kecamatan Belitang HilirKabupaten Sekadau. Metodologi: Rancangan penelitian yang digunakanadalah penelitian analitik observasional yaitu dengan studi kasus-kontrol.Kasus adalah penderita malaria positif pada tahun 2010 dan kontroladalah penduduk yang tidak pernah menderita malaria. Pengambilan datadengan cara wawancara dan observasi ke rumah responden. Analisisdilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Jumlah sampel penelitian adalah 132 responden yang terdiri dari 66responden kasus dan 66 responden kontrol. Variabel bebas yang tidakmemiliki hubungan signifikan dengan kejadian malaria adalahpengetahuan (p=0,176), sikap (p=0,559) dan keberadaan tempatperindukan nyamuk (p=0,141). Kebiasaan pemakaian kelambu (p=0,005),kebiasaan pemakaian obat anti nyamuk (p=0,041) dan kebiasaanberaktivitas di luar rumah malam hari (p=0,000) memiliki hubungandengan kejadian malaria. Kesimpulan: Faktor risiko kejadian malaria adalah kebiasaan pemakaian kelambu, kebiasaan pemakaian obat antinyamuk dan kebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari.Sehingga disarankan untuk meningkatkan kebiasaan menghindari gigitannyamuk.