Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PARAMETER HIDRO-OSEANOGRAFI UNTUK PENENTUAN LETAK PELABUHAN NIAGA DI PERAIRAN MANYAR KABUPATEN GRESIK Proto C. R.; Rahyono; Supriyatno Widagdo
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i1.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji parameter hidro-oseanografi dalam menentukan letak pelabuhan niaga di Perairan Manyar Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi gelombang maksimum pada pada musim barat Januari 2013 dan 2014 masing masing dengan tinggi 2,10 m dan 1,94 m. Pada musim timur,  tinggi gelombang maksimum sebesar 1,1 m dan 3,1 m terjadi pada Juli 2013 dan Juli 2014. Kondisi arus dominan menuju timur dengan kecepatan maksimum 286 cm/s. Pasang surut memiliki nilai HHWL, MSL dan LLWL masing – masing 155 cm, 105 cm dan 38 cm dengan nilai formzhal 2,11 menjelaskan pasang surut campuran tunggal dengan pasang surut harian tunggal pada satu hari, namun hari tertentu terdapat dua kali pasang dan dua kali surut. Kedalaman minimum pada pelabuhan agar kapal yang memiliki bobot mati 150.000 DWT dapat bersandar pada kedalaman 20,2 m sehingga rencana pelabuhan niaga dapat dipastikan menggunakan tipe jetty yang tegak lurus terhadap gelombang dan arus.
KARAKTERISTIK TINGGI GELOMBANG UNTUK PERENCANAAN BREAKWATER DI PELABUHAN JANGKAR SITUBONDO, JAWA TIMUR Rizki Lindra Pratama; Supriyatno Widagdo; Rahyono
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i1.19

Abstract

Pada perairan Pelabuhan Jangkar Situbondo, hingga saat ini hanya ada satu bangunan pantai berupa dermaga atau tempat sandar kapal ferry untuk bongkar muat barang, manusia dan lain-lain yang dibangun sejak tahun 1986 dan hanya dilakukan rekonstruksi pada tahun 1998. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian berupa analisis karakteristik gelombang di perairan tersebut untuk perencanaan bangunan pantai agar keberlangsungan kegiatan bongkar muat di pelabuhan tetap terlindung dari gelombang yang tinggi dan aman. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik tinggi gelombang dan pilihan tata letak breakwater yang optimal dalam melindungi perairan Pelabuhan Jangkar. Metode yang digunakan yaitu pemodelan numerik. Data yang digunakan untuk running model yaitu data gelombang hasil peramalan dari data angin. Tinggi gelombang berdasarkan hasil running yaitu, pada kondisi layout eksisting ketinggian gelombang pada daerah alur menuju pelabuhan masih cukup tinggi yaitu 1,41 hingga 1,61 meter. Ketinggian gelombang tersebut dapat direduksi menjadi sebesar 1,21 hingga 1,61 meter untuk daerah alur menuju pelabuhan dan 0,20 hingga 0,47 meter di daerah pelabuhan.
PARAMETER HIDRO-OSEANOGRAFI UNTUK PENENTUAN LETAK PELABUHAN NIAGA DI PERAIRAN MANYAR KABUPATEN GRESIK Proto C. R.; Rahyono; Supriyatno Widagdo
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i1.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji parameter hidro-oseanografi dalam menentukan letak pelabuhan niaga di Perairan Manyar Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi gelombang maksimum pada pada musim barat Januari 2013 dan 2014 masing masing dengan tinggi 2,10 m dan 1,94 m. Pada musim timur,  tinggi gelombang maksimum sebesar 1,1 m dan 3,1 m terjadi pada Juli 2013 dan Juli 2014. Kondisi arus dominan menuju timur dengan kecepatan maksimum 286 cm/s. Pasang surut memiliki nilai HHWL, MSL dan LLWL masing – masing 155 cm, 105 cm dan 38 cm dengan nilai formzhal 2,11 menjelaskan pasang surut campuran tunggal dengan pasang surut harian tunggal pada satu hari, namun hari tertentu terdapat dua kali pasang dan dua kali surut. Kedalaman minimum pada pelabuhan agar kapal yang memiliki bobot mati 150.000 DWT dapat bersandar pada kedalaman 20,2 m sehingga rencana pelabuhan niaga dapat dipastikan menggunakan tipe jetty yang tegak lurus terhadap gelombang dan arus.
KARAKTERISTIK TINGGI GELOMBANG UNTUK PERENCANAAN BREAKWATER DI PELABUHAN JANGKAR SITUBONDO, JAWA TIMUR Rizki Lindra Pratama; Supriyatno Widagdo; Rahyono
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i1.19

Abstract

Pada perairan Pelabuhan Jangkar Situbondo, hingga saat ini hanya ada satu bangunan pantai berupa dermaga atau tempat sandar kapal ferry untuk bongkar muat barang, manusia dan lain-lain yang dibangun sejak tahun 1986 dan hanya dilakukan rekonstruksi pada tahun 1998. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian berupa analisis karakteristik gelombang di perairan tersebut untuk perencanaan bangunan pantai agar keberlangsungan kegiatan bongkar muat di pelabuhan tetap terlindung dari gelombang yang tinggi dan aman. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik tinggi gelombang dan pilihan tata letak breakwater yang optimal dalam melindungi perairan Pelabuhan Jangkar. Metode yang digunakan yaitu pemodelan numerik. Data yang digunakan untuk running model yaitu data gelombang hasil peramalan dari data angin. Tinggi gelombang berdasarkan hasil running yaitu, pada kondisi layout eksisting ketinggian gelombang pada daerah alur menuju pelabuhan masih cukup tinggi yaitu 1,41 hingga 1,61 meter. Ketinggian gelombang tersebut dapat direduksi menjadi sebesar 1,21 hingga 1,61 meter untuk daerah alur menuju pelabuhan dan 0,20 hingga 0,47 meter di daerah pelabuhan.