Pandemi COVID-19 membuat banyak kegiatan masyarakat harus dibatasi, termasuk dunia pendidikan Indonesia yang menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ ini membuat seluruh kegiatan pembelajaran menjadi daring dan mewajibkan guru dan murid untuk berada di depan gawai dalam rangka menjalankan kegiatan PJJ. Aktifitas PJJ ini tentu memiliki risiko ergonomi yang berisiko menimbulkan gangguang muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko ergonomi selama kegiatan pembelajaran jarak jauh pada murid dan guru SMA di Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah desain studi potong-lintang menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionaire serta kuesioner tambahan yang disebar secara daring dan penelitian ini dilakukan kepada 496 guru dan murid dari sekolah negeri dan swasta. Variabel yang diteliti adalah faktor individu, faktor pekerjaan, faktor peralatan kerja, dan keluhan subjektif MSDs. Hasil menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sama dengan 60% guru dan murid di kedua sekolah yang mengalami keluhan subjektif MSDs. Keluhan paling banyak dirasakan di leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, tangan dan kaki. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara periode PJJ, durasi PJJ, frekuensi PJJ, gerakan repetisi, gerakan statis, frekuensi aktivitas fisik, kondisi kursi, dan kondisi meja.