Latar Belakang: Tinea versicolor merupakan salah satu masalah infeksikulit superfisial yang utama terjadi di negara-negara tropis dan diketahuibahwa Malassezia furfur merupakan spesies jamur penyebab yang palingsering. Jeringau merah (Acorus calamus Linn.) dari famili Acoraceaemerupakan tanaman tropis di Indonesia. Data empiris menunjukkanbagian rimpang dari tanaman jeringau merah dapat digunakan untukmengobati tinea versicolor dan beberapa penelitian telah melaporkanbahwa rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antifungal. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungal ekstrakmetanol mentah rimpang jeringau merah (Acorus calamus Linn.) terhadappertumbuhan Malassezia furfur, menentukan kandungan senyawa, danmenentukan konsentrasi hambat minimum serta konsentrasi efektif dariekstrak metanol mentah rimpang jeringau merah. Metodologi: Skriningfitokimia menggunakan metode uji kualitatif. Rimpang jeringau merahdiekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Penelitian inimenggunakan sembilan konsentrasi yaitu 60%, 65%, 70%, 75%, 80%,85%, 90%, 95%, dan 100%. Kontrol positif menggunakan ketokonazol 20µg dan kontrol negatif menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitasantifungal dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadapMalassezia furfur. Hasil: Metabolit sekunder yang terkandung dalamekstrak metanol mentah rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri,alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol mentah rimpangjeringau merah memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan Malassezia furfurdengan konsentrasi hambat minimum dan dosis efektif pada konsentrasiekstrak 60%. Kesimpulan: Ekstrak metanol mentah rimpang jeringaumerah memiliki aktivitas antifungal terhadap Malassezia furfur.Kata Kunci: Antifungal, ekstrak metanol mentah rimpang jeringau merah,Malassezia furfur