Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEABSAHAN PERJANJIAN KAWIN PASANGAN SUAMI ISTRI PEMELUK AGAMA KATOLIK PADA PERCERAIAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN DALAM HAL TERJADI PERKAWINAN KEMBALI Yudita Trisnanda
Indonesian Notary Vol 1, No 001 (2019): Jurnal Notary
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.528 KB)

Abstract

Ketidakjelasan muncul terkait keabsahan perjanjian kawin pasangan suami istri pemeluk agama Katolik yang perceraiannya tidak didaftarkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dapat dikatakan, bahwa pasangan suami istri yang tidak mendaftarkan perceraiannya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih terikat perkawinan yang sah, walaupun telah mendapatkan putusan pengadilan. Permasalahan menjadi semakin kompleks, manakala pasangan suami istri tersebut ingin melakukan perkawinan kembali dengan pasangannya terdahulu. Penelitian menggunakan bahan hukum primer berupa perundang-undangan yang berkaitan dengan perkawinan menurut hukum negara dan agama Katolik serta mengenai perjanjian kawin. Bahan hukum sekunder berupa buku-buku dan wawancara dengan romo dan hakim. Bahan-bahan hukum tersebut kemudian dianalis secara kualitatif. Perjanjian kawin pasangan suami istri pemeluk agama Katolik pada perceraian yang tidak didaftarkan dalam hal terjadi perkawinan kembali tetap sah, kecuali pasangan suami istri tersebut telah membatalkan terlebih dahulu. Notaris selaku pembuat perjanjian kawin juga hendaknya memberikan penyuluhan hukum terkait pentingnya pendaftaran perceraian, dimana dalam perkawinan tersebut diikuti dengan perjanjian kawin.Kata Kunci:     Perjanjian kawin, Perceraian, Perkawinan Katolik
CONSTRUCTION OF THE APPLICATION OF DOMESTIC VIOLENCE CRIMINAL ACT IN UNREGISTERED MARRIAGES Yudita Trisnanda; Rodiyah Tangwun; Indah Sri Utari
International Journal of Educational Review, Law And Social Sciences (IJERLAS) Vol. 5 No. 3 (2025): May
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijerlas.v5i3.2869

Abstract

Unregistered marriages are still a common phenomenon in Indonesia, even though marriage registration plays an important role in providing legal certainty and protection, especially in cases of domestic violence (KDRT). Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence stipulates that the scope of legal protection is only for husband and wife relationships that are legal according to state law. This raises legal problems if violence occurs in unregistered marriages, because victims, especially women, cannot obtain maximum protection. This study aims to examine the construction of the application of law to the crime of domestic violence in unregistered marriages and its urgency in the Indonesian legal system. The research method used is a normative legal approach with a qualitative analysis of relevant laws and case studies. The results of the study indicate the existence of dualism in law enforcement that creates uncertainty and injustice for victims. Therefore, a comprehensive legal construction is needed so that the Law on the Elimination of Domestic Violence can also be applied to cases of violence in marriages that have not been administratively registered but are religiously legal.