Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berpikir induktif (inductive thinking) dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris kelas X semester II SMA Negeri 20 Medan. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain two group pretest posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas X-MS semester II yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sampel yang dipilih adalah kelas X-MS 2 sebagai kelas eksperimen berjumlah 35 orang dan kelas X-MS 3 sebagai kelas kontrol berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes essay sebanyak 10 soal yang telah divalidkan oleh validator, observasi sikap dan keterampilan siswa berupa lembar penilaian yang digunakan oleh observer. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian adalah uji t. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 47,65 dan kelas kontrol adalah 46,67; nilai rata-rata postes kelas eksperimen 82,70 dan kelas kontrol 70,80. Nilai rata-rata sikap siswa dalam pembelajaran pada pertemuan I sebesar 70,1; pertemuan II sebesar 74,1; pertemuan III sebesar 80,7 dan pertemuan IV sebesar 83,8. Nilai rata-rata keterampilan siswa dalam pembelajaran pada pertemuan I sebesar 78,7; pertemuan II sebesar 80,4; pertemuan III sebesar 84,6; dan pertemuan IV sebesar 88,9. Analisis uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t satu pihak diperoleh thitungĀ > ttabel yaitu (5,021 > 1,668). Dimana a = 0,05 artinya H0 nya ditolak dan Ha nya diterima sehingga ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran berpikir induktif (inductive thinking) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris di kelas X semester II SMA Negeri 20 Medan.