Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pertunasan pada Tanaman Pangkasan dan Pertumbuhan Stek Pucuk Jenis Malapari (Pongamia pinnata L.) Hamdan Adma Adinugraha; Sugeng Pudjiono; J Jayusman
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.657 KB)

Abstract

Malapari (Pongamia pinnata L.) merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang buahnya menghasilkan minyak untuk bahan bakar nabati. Pembibitan malapaari biasa dilakukan dengan cara generatif. Dalam rangka perbanyakan klon terpilih diperlukan teknik perbanyakan vegetatif untuk mempertahankan sifat indukan kepada anakannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui daya pertunasan tanaman setelah perlakuan pemangkasan dan tingkat pertumbuhan stek pucuk dari tunas yang dihasilkan pada tanaman pangkasan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan perlakuan tinggi pangkasan (20 cm, 30 cm, 40 cm dan 50 cm). Setiap perlakuan menggunakan 5 sampel tanaman dan diulang sebanyak 6 kali. Percobaan kedua penanaman stek pucuk dengan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah bahan stek (bagian pangkal, tengah dan ujung) dan faktor kedua adalah jenis jenis zat pengatur tumbuh (kontrol/tanpa zpt, grow tone dan nature stek). Setiap perlakuan mengunakan 5 sampel stek yang diulang 4 kali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh tanaman yang dipangkas tumbuhdengan baik dan dapat menghasikan tunas. Pada umur 6 minggu diperoleh rata-rata jumlah tunas 2,2-3,1 tunas, panjang tunas 10,78-12,90 cm, jumlah ruas 4,5-6,6 ruas dan jumlah daun 8,7-18,0 helai. semakin tinggi pangkasan kemampuan bertunasnya semakin baik meskipun tidak berbeda signifikan. Hasil pengamatan pertumbuhan stek menunjukkan perlakukan bahan stek dan jenis hormon memberikan respon yang relatif sama, dengan persen stek berakar rata-rata yang tinggi sampai umur 2 bulan yaitu 91,11%.
Pertunasan pada Tanaman Pangkasan dan Pertumbuhan Stek Pucuk Jenis Malapari (Pongamia pinnata L.) Hamdan Adma Adinugraha; Sugeng Pudjiono; J Jayusman
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.38 KB)

Abstract

Malapari (Pongamia pinnata L.) merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang buahnya menghasilkan minyak untuk bahan bakar nabati. Pembibitan malapaari biasa dilakukan dengan cara generatif. Dalam rangka perbanyakan klon terpilih diperlukan teknik perbanyakan vegetatif untuk mempertahankan sifat indukan kepada anakannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui daya pertunasan tanaman setelah perlakuan pemangkasan dan tingkat pertumbuhan stek pucuk dari tunas yang dihasilkan pada tanaman pangkasan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan perlakuan tinggi pangkasan (20 cm, 30 cm, 40 cm dan 50 cm). Setiap perlakuan menggunakan 5 sampel tanaman dan diulang sebanyak 6 kali. Percobaan kedua penanaman stek pucuk dengan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah bahan stek (bagian pangkal, tengah dan ujung) dan faktor kedua adalah jenis jenis zat pengatur tumbuh (kontrol/tanpa zpt, grow tone dan nature stek). Setiap perlakuan mengunakan 5 sampel stek yang diulang 4 kali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh tanaman yang dipangkas tumbuhdengan baik dan dapat menghasikan tunas. Pada umur 6 minggu diperoleh rata-rata jumlah tunas 2,2-3,1 tunas, panjang tunas 10,78-12,90 cm, jumlah ruas 4,5-6,6 ruas dan jumlah daun 8,7-18,0 helai. semakin tinggi pangkasan kemampuan bertunasnya semakin baik meskipun tidak berbeda signifikan. Hasil pengamatan pertumbuhan stek menunjukkan perlakukan bahan stek dan jenis hormon memberikan respon yang relatif sama, dengan persen stek berakar rata-rata yang tinggi sampai umur 2 bulan yaitu 91,11%.
Pengaruh Perbedaan Media Tanam Terhadap Perkembangan Perakaran dan Keberhasilan Stek Pucuk Manglid (Magnolia champaca var pubinervia (Blume) Figlar & Noot.) Sugeng Pudjiono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.29 KB)

Abstract

Manglid (Magnolia champaca var pubinervia (Blume) Figlar & Noot.) merupakan jenis tanaman yang mempunyai benihtidak dapat disimpan lama atau bersifat rekalsitran. Dengan demikian pengadaan benih jenis ini sangat tergantung musimbuah sehingga tidak setiap saat dapat membuat bibit tanaman. Sementara itu jenis ini diminati untuk ditanam dalam bentukhutan rakyat, sehingga perlu pengadaan bibit dalam jumlah banyak dan setiap saat harus ada. Perbanyakan vegetatif dengancara stek pucuk merupakan salah satu cara memperbanyak jenis ini yang tidak tergantung musim. Untuk menghasilkankeberhasilan stek pucuk jenis ini maka perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan stek pucuk. Salahsatunya adalah pemilihan media tanam stek pucuk yang baik untuk keberhasilannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkembangan akar dan keberhasilan stek pucuk manglid. Rancangan yangdigunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 3 jenis media, 4 ulangan, masing-masing ulangan 10 unit stek. Bahanstek diambil dari semai manglid umur 6 bulan. Stek manglid yang dijadikan stek minimal mempunyai 2 node. Jenis mediatanam adalah pasir gunung warna hitam, pasir laut warna putih, serbuk sabut kelapa + sekam padi bakar denganperbandungan 2:1. Karakter yang diamati adalah persentase hidup, jumlah akar, rerata panjang akar dan jumlah daun.Pengamatan ketahanan stek diamati setiap 14 hari sekali selama 70 hari. Pemanenan hasil stek diamati setelah stek pucukberumur 70 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam serbuk sabut kelapa + sekam padi bakar denganperbandungan 2:1 menghasilkan persentase hidup stek terbaik sebesar 80%, jumlah akar terbanyak 7 buah, panjang akarterbaik 3,4cm dan jumlah daun rata-rata terbanyak 2,6 helai.
Pertumbuhan Tanaman Manglid (Magnolia champaca (L) Baill Ex Pierre) Umur Empat Bulan dari Beberapa Pohon Induk di Trenggalek Jawa Timur Sugeng Pudjiono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.971 KB)

Abstract

Salah satu tanaman hutan yang dikembangkan adalah Manglid (Magnolia champaca (L) Baill. Ex Pierre). Pohon manglid yang dimanfaatkan adalah kayunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pohon induk yang menghasilkan keturunan yang mempunyai pertumbuhan baik. Rancangan yang digunakan adalah RCBD dengan 50 pohon induk, 3 blok, 3 treeplot. Karakter pertumbuhan yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter leher akar dan persentase hidup tanaman pada umur 4 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pohon induk berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dan diameter. Tinggi tanaman berkisar 37cm sampai 190cm dengan rerata 107cm. Pohon induk terbaik untuk tinggi tanaman adalah pohon induk nomor 13. Diameter batang berkisar 0,3cm sampai 1,7cm dengan rerata 0,9cm. Pohon induk terbaik diameter batangnya adalah pohon induk nomor 18. Persentase hidup tanaman 33% - 100% dengan rerata 90,7%.
Estimasi Perolehan Genetik berdasarkan Uji 31 Klon Jati (Tectona grandis L.F) di Gunung Kidul J Jayusman; M Mahfudz; Hamdan Adma Adinugraha; Sugeng Pudjiono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.624 KB)

Abstract

Pengamatan parameter genetik pertumbuhan dilakukan melalui evaluasi periodik untuk mengetahui variasi genetik karakter pertumbuhan 31 klon dari 9 populasi umur 5 tahun. Hasil evaluasi terhadap persen jadi klon cukup baik yang ditunjukkan dengan nilai rerata klon hidup sebesar 74,5%. Nilai rerata tinggi dan diameter klon adalah 9,9 m dan 10,2 cm. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara populasi tetapi antar klon yang diuji terdapat perbedaan yang nyata pada sifat tinggi dan diameter. Sedangkan heritabilitas klon (H²) tergolong rendah untuk sifat tinggi yaitu 0,3 dan sifat diameter tergolong sedang yaitu 0,52. Korelasi genetik sifat diameter dan sifat tinggi cukup kuat (rg=0,75). Prediksi nilai perolehan genetik tanaman klon jati umur 5 tahun berdasarkan penggunaan 5 klon terbaik pada sifat tinggi dan diameter masing-masing adalah 11,56% dan 19,73%.
Variasi Rendemen Minyak Mentah Malapari (Pongamia pinnata L) berdasarkan Provenans J Jayusman; Sugeng Pudjiono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.878 KB)

Abstract

Malapari (Pongamia pinnata L) dikenal sebagai jenis potensial penghasil biofuel untuk sumber energi terbarukan. Untuk mendukung penyiapan populasi pemuliaan telah dilakukan eksplorasi materi genetik, analisis dimensi berat buah dan biji serta analisis rendemen minyak mentah dari tiga lokasi sebaran alaminya di TN Ujung Kulon-Banten, Batu Karas-Jawa Barat dan TN Alas Purwo-Jawa Timur. Buah hasil eksplorasi di ekstraksi untuk mengeluarkan biji dari polongnya. Ekstraksi rendemen minyak mentah menggunakan teknik SPE (screw press expeller) dengan lima kali pengepresan. Hasil pengamatan rendemen minyak mentah menunjukkan adanya variasi yang tidak terlalu lebar dengan provenans TN Ujung Kulon menghasilkan nilai terbesar (15,59%) diikuti Provenans TN Alas Purwo (14,49)% dan Provenans Batu Karas (13,13%). Variasi dimensi berat biji dan jumlah biji sangat beragam berdasarkan provenans. Teknik SPF dengan 5-7 kali pengepresan hasilnya belum optimal dalam mengeluarkan kandungan minyak mentah dari biji, hal ini ditunjukkan masih terdapat sisa minyak mentah yang melekat di bungkil (ampas biji) setelah pengepresan selesai. Berdasarkan informasi tingkat rendemen minyak metah (crude oil), tingkat aksesibilitas lokasi, potensi tegakan dan luas area provenans maka materi genetik dari provenans TN Ujung Kulon ditetapkan menjadi sumber materi genetik untuk pembangunan tegakan benih provenans. Basis provenans menjadi salah satu pertimbangan utama dalam strategi pemuliaan malapari untuk efisiensi distribusi dan pengelolaan bahan penanaman malapari pada skala operasional di lapangan.
Produksi Tunas Juvenil Jati (Tectona grandis L.f) Pada Klon yang Berbeda Setelah Pangkas Pertama di Kebun Pangkas Sugeng Pudjiono; Hamdan Adma Adinugraha
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.518 KB)

Abstract

Jati merupakan salah satu tanaman hutan penghasil kayu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Produktivitas hutan rakyat jati masih rendah. Perbanyakan tanaman jati dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan vegetatif merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tanaman unggul yang sama dengan induknya atau clonning. Langkah-langkah pemilihan materi genetik unggul yang diperbanyak secara vegetative merupakan salah satu tahapan yang perlu diketahui untuk mendapatkan bibit yang mempunyai produktivitas tinggi. Materi genetik unggul diperoleh melalui uji klon yang kemudian klon terpilih diperbanyak. Untuk memperbanyak klon unggul diperlukan informasi produksi tunas yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui produksi tunas juvenil yang dihasilkan dari klon jati yang berbeda yang terdapat di kebun pangkas jati. Metode penelitian yaitu Kebun Pangkas umur 4 bulan dipangkas setinggi 50 cm diatas permukaan tanah. Empat minggu setelah pangkas tunas yang tumbuh diamati. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap berblok, 12 klon jati dengan 3 ulangan masing-masing ulangan 10 unit tanaman. Jarak tanam antar tanaman 1 m x 1 m. Pemangkasan dilakukan pada bulan April. Karakter yang diukur adalah tinggi tunas, diameter tunas dan jumlah tunas. Dianalisis varian jika terdapat beda nyata dilakukan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon berpengaruh sangat nyata terhadap parameter yang diamati yaitu tinggi tunas, diameter tunas dan jumlah tunas. Tinggi tunas 12,6 cm-34,4 cm dengan rerata 24,7 cm. Diameter tunas antara 6,74 mm-8,95 mm dengan rerata 7,60 mm. Jumlah tunas antara 2,98 - 4,24 dengan rerata 3,57 tunas.