Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

A CROSSECTIONAL STUDY OF NUTRITIONAL CULTURE ON THE ROLE OF A FATHER IN MADURESE FAMILY AS A EFFORT TO PREVENTING TOTAL STUNTING IN BANGKALAN DISTRICT Fitriah -; Mustofa Haris; mufarika mufarika
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 6 No 2 (2022): VOLUME 6 ISSUE 2 AUGUST 2022
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2022/Vol6/Iss2/404

Abstract

In preventing stunting, fathers have a big role in the first 1000 days of life, a father plays a role in maintaining the nutritional stability of the family and provide the psychological needs of mothers and children. Culture also determines how the family pattern of the family fulfill the nutrition of children under five years old. The purpose of this study was to determine the role of fathers in the nutritional culture care for the Madurese family as an effort to prevent stunting in toddlers. The research design used was observational with a cross sectional approach. The research variables include exogenous variables of Madura society parenting culture, the role of fathers and endogenous variables of stunting prevention. The research population of toddlers aged 2-4 in the play group in Bangkalan District in 2021 amounted to 31 schools. The number of samples is 270 toddlers. Sampling technique using Cluster Random Sampling. The instrument used for data collection is a questionnaire. Structural equation modeling-SEM data analysis technique based on variance or component based SEM, which is called partial least square (PLS). The results showed that the culture of nutrition care for the Madurese family affects the role of fathers in preventing stunting in toddlers, the culture of nutritional care in the Madurese family affects the prevention of stunting in toddlers and the role of the father affects the prevention of stunting in toddlers by the family. This shows that fathers have a big role in the growth process of toddlers in fulfill the needs of nutritions. The culture that exists in the Madurese family should not be an obstacle for fathers to play a role in the growth and development of toddlers to prevent stunting
Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak 2-5 tahun berbasis Family Centered Nursing di Wilayah Urban dan Rural Kabupaten Bangkalan Luluk Fauziyah Januarti; Mustofa Haris
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 4 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i4.928

Abstract

Stunting salah satu kegagalan mencapai perkembangan fisik yang diukur berdasarkantinggi badan menurut usia Angka stunting di Bangkalan menurut survei Status GiziIndonesia(SSGI) 2021 merupakan tertinggi di Jawa Timur yaitu mencapai 38,9%.Pada tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Bangkalan tertinggi di daerah ruralyaitu 33%dan wilayah perurbanan tertinggi sebesar 39,9%. Jika masalah stunting diatas 20% maka merupakan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian iniuntuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anakusia 2-5 tahun berbasis family centered nursing di wilayah urban dan rural. Jenispenelitian ini adalah analitik observasional dengan ruralin cross-sectional dandilakukan di Puskesmas Bangkalan untuk perurbanan dan Puskesmas Tragah untukrural dengan jumlah sampel sebanyak 78 responden. Analisis data menggunakananalisis chi-square, mann whitney dan regresi logistik dengan α=0,05. Hasil analisismenunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak anakusia 2-5 tahun berbasis family centered nursing di wilayah urban dan rural adalahpendidikan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu mengenai gizi, pemberian ASIeksklusif, umur pemberian MP-ASI, tingkat kecukupan zink dan zat besi, riwayatpenyakit infeksi serta faktor genetik. Namun, untuk status pekerjaan ibu, jumlahanggota keluarga, status imunisasi, tingkat kecukupan energi, dan status BBLR tidakmempengaruhi terjadinya stunting. Tingkat kecukupan protein dan kalsium diwilayah rural menunjukkan hubungan yang signifikan sedangkan di wilayahperurbanan tidak menunjukkan adanya hubungan. Faktor yang paling mempengaruhiterjadinya stunting pada anak balita di wilayah rural maupun perurbanan yaitu tingkatkecukupan zink
ANALISIS FAKTOR KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN ANAK MADURA BERDASARKAN TEORI TRANSKULTURAL NURSING ULVA NOVIANA; M Hasinuddin; Heni Ekawati; Mustofa Haris
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 1 (2023): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i1.1032

Abstract

Stunting merupakan salah satu kasus malnutrisi kronis yang prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun di indonesia Berdasarkan hasil PSG tahun 2015, prevalensi balita pendek di Indonesia adalah 29%. Angka ini mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 27,5%. Namun prevalensi balita pendek kembali meningkat menjadi 29,6% pada tahun 2017. (Kemenkes RI, 2018). Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Non eksperimen : analitik dengan pendekatan restrospective. Variabel dalam penelitian ini adalah Nilai Budaya keluarga dalam pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan anak, Nilai dasar Keluarga dalam pencegahan stunting 1000 Hari pertama Kehidupan Anak, Peran Keluarga dalam pencegahan stunting pada 1000 Hari pertama kehidupan anak Madura, Kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan anak. Populasi dalam penelitian ini Orang tua yang memiliki Anak usia 3-5 tahun di PAUD ANNA HUSADA yang berjumlah 175. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P Value : 0,029 lebih kecil dari α : 0,05 HO ditolak artinya ada hubungan antara Nilai Budaya dengan Kemandirian Kleuarga dalam pencegahan stunting pada 1000 HPK Hasil uji statistik didapatkan bahwa P Value :0,007 lebih kecil dari α : 0,05 artinya ada hubungan antara nilai dasar keluarga dengan kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting Hasil uji statistik didapatkan bahwa P Value :0,000 lebih kecil dari α : 0,05 artinya ada hubungan antara peran keluarga dengan kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting
The Influence of Family Empowerment with Participatory Rural Appraisal (PRA) Methods on Covid19 Prevention Compliance Luluk Fauziyah Januarti; Mustofa Haris
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2021): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v10i2.864

Abstract

Research design uses Quasy Eksperiment with the Two Group Pre Test – Post Test design approach. The sample was taken by 32 treatment groups and 32 control groups. Sampling technique using Probability sampling with simple random sampling technique. Family empowerment research dependent variables with Participatory Rural Appraisal (PRA) method, Independent Variables of COVID19 prevention compliance. Data collection techniques using questionnaire sheets. Statistical tests using Mann whitney. The results of the study after being given treatment obtained the results of the Mann Whitney p-value 0.012 (p <0.05) so that it can be concluded that there are differences in family empowerment to the compliance of covid-19 health protocols between the two groups