Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN RADIO KOMUNITAS DALAM PENYULUHAN PERTANIAN Nurlaili; Andi Warnaen
JURNAL TRITON Vol 7 No 2 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio komunitas merupakan radio penyiaran yang didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas serta untuk melayani kepentingan komunitasnya. Radio komunitas merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi dan inovasi di bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan radio komunitas dalam penyuluhan pertanian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitan dilakukan di Radio Komunitas Pass FM Kota Batu. Informan dalam penelitian ini adalah pendiri, pengurus serta anggota komunitas Radio Komunitas Pass FM. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radio komunitas memiliki peran dalam penyuluhan pertanian, yaitu sebagai media dan metode penyuluhan pertanian yang bersifat partisipatif. Hal ini dikarenakan materi atau konten radio komunitas sesuai dengan kondisi dan kepentingan komunitas, dirancang bersama anggota komunitas (partisipatif), interaktif dan mendapat feedback langsung dari komunitas. Dengan pendampingan oleh penyuluh dan lembaga penyuluhan (BPP), radio komunitas dapat berperan maksimal dalam penyuluhan pertanian baik sebagai media maupun metode penyuluhan pertanian.
Sikap Penyuluh Pertanian terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah di Kabupaten Malang Nurlaili Nurlaili; Umi Wahjuti
AGRIEKSTENSIA Vol 17 No 1 (2018): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.324 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v17i1.72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap penyuluh pertanian di Kabupaten Malang terhadap UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta faktor-faktor yang mempengaruhi respon penyuluh pertanian terhadap Undang-Undang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan atau explanatory research yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui: (1) Kuesioner, (2) Wawancara, dan (3) Observasi. Untuk uji hipotesis menggunakan Uji Proporsi dan Uji Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap para penyuluh pertanian di Kabupaten Malang adalah tinggi. Nilai signifikansi p<0,05 menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyuluh pertanian di Kabupaten Malang memberikan sikap yang tinggi terhadap undang-undang ini secara signifikan. Sedangkan faktor-faktor seperti lama bekerja, tingkat pendidikan, motivasi kerja dan sosialisasi UU No. 23/2014 hanya mempengaruhi sikap sebesar 4,3% atau dengan kata lain tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan sikap penyuluh. Kata kunci—Sikap, Penyuluh Pertanian, UU No. 23 tahun 2014 The aims of this study were to determine the attitudes of agricultural instructors in Malang Regency to Law No. 23 of 2014 concerning Regional Government and the factors that influence the agricultural extension officer's attitude to the Act. This research was survey research that was intended to provide explanations or explanatory research that aims to explain the causal relationship between research variables through testing hypotheses that have been formulated. Data collection techniques used in this study were through: (1) Questionnaire, (2) Interview, and (3) Observation. To test the hypothesis using the Proportion Test and Regression Test. The results showed that the attitudes of agricultural extension workers in the Malang Regency were high. Significant value p <0.05 indicates that more than 50% of agricultural extension workers in Malang Regency give a high attitude towards this law significantly. While factors such as length of work, level of education, work motivation and socialization of Law No. 23/2014 only affect attitudes of 4.3% or in other words does not have a significant effect on the formation of agricultural extension officer’s attitudes. Keywords—Attitude, Agricultural Extension Officer, Law 23/2014