Bambang Sarwono
ITS

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI UNTUK MENGATASI ABRASI DI PANTAI PULAU DERAWAN Brama Lesmono; Umboro Lasminto; Bambang Sarwono
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14038

Abstract

Pulau Derawan adalah salah satu pulau terbaik di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehubungan dengan banyaknya wisatawan yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri, fasilitas komunikasi, penginapan, dan resort pun mulai dibangun. Resort dan penginapan yang ada di Pulau Derawan banyak tersebar di pinggir pantai yang menjadikan kestabilan dinamis pantai mulai terganggu akibatnya proses abrasi mulai terjadi.Salah satu dari masalah yang ada di daerah pantai adalah abrasi pantai. Abrasi pantai dapat menimbulkan kerugian sangat besar dengan rusaknya kawasan pemukiman, resort dan fasilitas-fasilitas yang ada di pantai Pulau Derawan. Untuk menanggulangi abrasi pantai, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya abrasi. Dengan mengetahui penyebabnya maka selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya.Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan perencanaan bangunan pengaman pantai dengan bantuan software SMS8.0. Dari hasil analisis software SMS8.0 pola arus dominan yang terjadi adalah dari arah barat menuju timur dan angkutan sedimen yang terjadi adalah angkutan sedimen sepanjang pantai dari arah barat menuju timur. Dari hasil analisis gelombang didapatkan letak dari gelombang pecah untuk panjang bangunan pengaman pantai. Dari hasil analisa-analisa tersebut maka dapat disimpulkan bangunan yang sesuai adalah groin dengan panjang groin tipe 1 adalah 70 m, groin 2 adalah 55 m, groin 3 adalah 60 m dan groin 4 adalah 25 m. Lebar pada kepala groin adalah 3,3 m dan lebar pada lengan groin adalah 3,2 m. Material yang dipakai yaitu batu yang disusun. Berat satu batu untuk lapisan I untuk kepala yaitu 2,286 ton dan lengan 2,090, lapisan II untuk kepala 0,229 ton dan lengan 0,209 ton, lapisan inti untuk kepala 0,011 ton dan lengan 0,01 ton. Sedangkan tebal lapisan untuk kepala dan lengan yaitu lapisan  I 2,5 m, lapisan II 1,5 m, lapisan II 1 m dan lapisan geotekstile 0,5 m.
STUDI KESTABILAN BENDUNGAN MARANGKAYU DENGAN CUTOFF TRENCH DI HULU TUBUH BENDUNGAN Guntarto Achmadi; Bambang Sarwono; A.A.N. Satria Damarnegara
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14032

Abstract

Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kertanegara, Propinsi Kalimantan Timur dibangun diatas tanah lunak, serta didesain dengan cutoff trench pada hulu tubuh bendungan, karena pada as pondasi bendungan sudah direncanakan dipasang PVD (Prefabricated Vertical Drain) yang berfungsi mempercepat proses konsolidasi. Studi bendungan  dengan cutoff trench pada sisi hulu ini akan menghitung stabilitasnya dibandingkan bendungan tanpa dipasang cutoff trench, menganalisa stabilitas saat bendungan selesai dibangun dalam keadaan kosong, saat bendungan dalam kondisi tampungan penuh (fullbank) dan saat terjadi penurunan muka air secara mendadak (Rapid Drawdown), perencanaan perbaikan pondasi dengan PVD, serta menganalisa biaya untuk pembangunan bendungan tersebut.Dari hasil perhitungan didapat angka keamanan bendungan tanpa cutoff trench sebesar 1,24. Terjadi peningkatan angka keamanan pada bendungan dengan cutoff trench menjadi 1,46. Sedangkan biaya untuk pembangunan bendungan dan  perbaikan pondasi sebesar Rp. 76.876.608.742,-