Karet sebagai komoditas ekspor memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Harga karet yang fluktuatif dan menurun dapat memengaruhi produksi karet nasional maka diperlukan strategi pengembangan agribisnis karet. Untuk menjaga kontinuitas dan kualitas karet maka tujuan dalam makalah ini adalah (1) Mengetahui urgensi eksistensi kelembagaan petani dalam pembangunan pertanian di Indonesia; (2) Mengkaji kondisi dan daya saing karet di indonesia (3) Mengidentifiasi permasalahan agribisnis karet di indoensia; (4) Strategi dalam pengembangan karet melalui kelembagaan untuk mewujudkan petani yang sejahtera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review yang kemudian dianalisis dengan metode sistematik literaryre review. Hasil dari penelitian ini adalah kelembagaan petani diharapkan mampu mendukung pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani. Keberadaan kelembagaan petani dapat menjadi wadah dalam aktivitas bersama dengan kebersamaan tersebut akan lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Kelembagaan dalam agribisnis karet adalah koperasi, lembaga unit pengelolahan dan pemasaran bokar (UPPB), kelompk tani dan GAPOKTAN, penyuluh pertanian serta asosiasi. Strategi pengembangan karet di sektor hilir dilakukan dengan mengembangkan sistem kemitraan antara perusahaan dan petani sehingga dihasilkan produksi karet dengan produktivitas yang tinggi dan kualitas yang baik, penguatan pemodalan, dan pengembangan ilmu industri karet.