Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PPM FOSTERING INNOVATION MELALUI CONSUMER BEHAVIOR DI TOKO KRUPUK RISMA KOTA SURABAYA Asep Heryyanto; Muzakki Muzakki
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1516

Abstract

Abstract The Community Service Program (PPM) is carried out at the Krupuk Risma Store located around Sukolilo, Kenjeran, Surabaya City. In the implementation of the production field, several problems faced by cooperation partners were obtained, namely: 1) Product quality is sometimes inconsistent; 2) A larger scraping device is needed; 3) Cleanliness around the store; 4) Online marketing is not running optimally; 5) Do not promote outside the Kenjeran area; 6) The recording of financial reports is still manual; 7) Suboptimal financial policy. This community service was carried out for two times, the first was an increase in online sales strategies and the second assistance was an increase in the quantity and quality of production of goods. In addition, community service also provides an active role in the field of cleanliness and acceleration of the payment transaction process. The results of this community service are in accordance with success indicators, namely 1) Partner understanding of product quality control; 2) Partner's understanding of product quantity maximization; 3) Development of sales in the marketplace; 4) Online marketing business; 5) Increased promotion through the cooperation of the city government; 6) Automatic recording of financial statements; 7) Training in decision-making literacy for policy implementation. Based on the questionnaire provided, it showed that the results of the level of understanding of community empowerment partners reached 75% at the Level of Very Understanding, 15% at the level of understanding, and 10% at the level of not understanding. Keyword: Fostering Innovation, Consumer Behavior, MSMEs
PPM Pengembangan Usaha dan Rebranding Mydyia Brownies di Desa Banyuajuh Kamal Bangkalan Muzakki Muzakki; Asep Heryyanto
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1570

Abstract

Tujuan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini adalah memberikan pendampingan kepada mitra usaha tentang aspek produksi, pemasaran, dan keuangan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah seluruhnya disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, diataranya adalah pemberian materi, diskusi dengan mitra, dan pendampingan berupa praktik terkait dengan pengembangan produk, dan usaha mitra secara keseluruhan. Kemudian, mitra juga diberikan materi, diskusi, dan pendampingan berupa praktik terkait dengan efektivitas pemasaran produk dan pencatatan keuangan usaha mitra. Setiap kegiatan yang membutuhkan materi sebagai bentuk untuk menambah keilmuan mitra diberikan secara berkala melalui pemaparan materi dengan waktu kurang lebih 20 menit. Hasil kegiatan PPM ini diantaranya adalah dengan bantuan alat produksi berupa mesin panggang, aktivitas produksi mitra menjadi bertambah lebih cepat pada pesanan kuantitas banyak. Kemudian, dari sisi marketing, kegiatan PPM ini mampu mendampingi mitra dalam proses rebranding dengan membuatkan logo usaha mitra. Selain itu, untuk memperluas cakupan marketing, pelaksana mampu mendampingi mitra memperluas cakupan marketing hingga pada media sosial yaitu Instagram. Tidak hanya itu saja tetapi juga, memberikan pendampingan dalam membuat katalog untuk mempermudah konsumen dalam memilih produk dan harga sesuai dengan yang mereka inginkan. Apabila dilihat dari sisi laporan keuangan, mitra mampu merubah perilaku pelaporan keuangan dari manual menjadi otomatisasi.
DINAMIKA DISKURSUS MERITOKRASI BIROKRASI SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN PENDAPATAN DI DESA LEBO KABUPATEN SIDOARJO Asep Heryyanto; Muzakki Muzakki
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 6 No 3 (2022): Edisi September - Desember 2022
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.441 KB) | DOI: 10.31955/mea.v6i3.2392

Abstract

Meritokrasi merupakan salah satu tema global yang masih dibicarakan hingga saat ini dan menjadi salah satu poin penting dalam pengembangan sebuah daerah. Fokus penelitian ini adalah diskursus meritokrasi pedesaan yang membuat keberlangsungan perangkat Desa Lebo Kabuapten Sidoarjo berjalan tidak maksimal. Penelitian meritokrasi selalu menggunakan metode kualitatif, karena hanya dalam penelitian kualitatif keabsahan setiap informan dapat menjadi dasar analisa yang baik. Penelitian ini menggunakan penentuan informan secara snowball sampling dimana beberapa informan memungkinkan untuk ditambah untuk mendapatkan kejenuhan dan keabsahan data penelitian. Kesimpulan penelitian ini Pelaksanaan pemerataan pendapatan di Desa Lebo dapat diwujudkan melalui program pengembangan wilayah di daerah tersebut. Ini merupakan output hasil dari sebuah system yang terbentuk di dalam perangkat desa. Meritokrasi sangat penting untuk mengisi posisi-posisi tertentu yang membutuhkan kualifikasi pendidikan tertentu misalnya, hal ini akan meningkatkan kinerja dari perangkat desa. Desa Lebo Kabupaten Sidoarjo membatasi meritokrasi pada tatanan perangkat desa, sehingga kebijakan desentralisasi dapat terwujudkan sesuai dengan amanat Undang-Undang.