Putu Triyasa
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa, Rumah Sakit Umum Sanjiwani, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita di Desa Pemecutan Kelod, Denpasar, Bali I Made Adi Narendranatha Komara; I Putu Oka Kresna Jayadi; Ni Luh Putu Ari Jayanti; Putu Triyasa; Arya Krisna Manggala; Putu Sutisna
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 3 (2020): (Available online: 1 December 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.17 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i3.672

Abstract

Background: In Indonesia, 100,000 infants died caused by diarrhea annually. In 2014, diarrhea sufferers were found mostly in Community Health Center II West Denpasar. In 2015, primarily located in Desa Pemecutan Kelod, which is in the working area of Community Health Center II West Denpasar. The occurrence of diarrhea in children cannot be separated from the role of their mothers. This study aims to determine the relationship of mothers’ knowledge level on prevention of diarrhea with the occurrence of diarrhea in under-five children in Desa Pemecutan Kelod.Methods: A cross sectional analytic design was conducted among 90 samples. The variables studied were mothers’ knowledge as an independent variable and diarrhea in under-five children as a dependent variable. The instrument used in this study was a questionnaire that has been examined for validity. Data were analyzed using SPSS version 17 for Windows.Results: The results showed that most respondents had good knowledge of 63.3%, around 38.6% of the under-five children suffered diarrhea. Mothers with sufficient knowledge (21.1%), approximately 42.1% of the under-five children suffered diarrhea, and mothers with inadequate knowledge (15.6%), around 78.6% of the under-five children suffered diarrhea. There was a significant relationship between mothers’ knowledge level in preventing diarrhea and diarrhea in under-five children (p=0.025).Conclusion: Based on the study results, particularly regarding the fact there was still a low level of mothers’ knowledge, it is recommended the health center staff give proper health education on the prevention of diarrhea. Latar Belakang: Setiap tahun di Indonesia 100.000 balita meninggal karena diare. Pada tahun 2014 di temukan penderita diare di Provinsi Bali terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat, sedangkan pada tahun 2015 terbanyak di Desa Pemecutan Kelod yang merupakan wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Tingginya angka kejadian diare pada anak tidak lepas dari pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita di Desa Pemecutan Kelod. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analytic cross sectional dengan 90 sampel yang dipilih secara random sampling. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu sebagai variabel bebas dan kejadian diare pada balita sebagai variabel tergantung. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji validitas. Data dianalisis dengan SPSS version 17 for Windows.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (63,3%) ibu memiliki pengetahuan baik, dan sebanyak 38,6% balitanya mengalami diare. Pada 21.1% ibu dengan pengetahuan cukup, sebanyak 42,1% balitanya mengalami diare, dan pada 15,6% ibu yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 78,6% balitanya mengalami diare. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita (p=0,025).KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian ini, terutama dengan kenyataan masih ada pengetahuan ibu yang kurang, disarankan agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pencegahan diare.