ABSTRAK Program "Green and Cool ICT" atau disingkat "ICT Green" adalah bagian dari program global untuk mencapai pengembangan dunia yang sustainable dan pengurangan emisi karbon. Secara global, dampak emisi karbon dari sektor ICT secara keseluruhan adalah sebesar 2%, dimana komponen-komponennya adalah BTS, ponsel, PSTN, TV, Radio, Broadband, Narrowband, limbah ICT, seperti komputer bekas, komponen2 lainnya, dsb. Penggunaan komponen-komponen yang makin kecil/miniatur, layar TV, Komputer, Laptop, Netbook dan Ponsel dari LCD juga akan membantu dalam mengurangi emisi karbon dari sektor ICT. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan atribut kunci penerapan ICT Green pada Universitas yang didasarkan pada professional IT, civitas akademik TI/SI dan bukan TI/SI. Penelitian ini dilakukan pada salah satu Universitas di Jakarta. Aspek yang dikaji dititik beratkan pada penerapan ICT Green yang meliputi kesadaran para professional IT, civitas akademik TI/SI dan bukan IT/IS. Lingkup kesadaran dibatasi pada Green Action yang mengacu pada Connection Research-RMIT ICT Green framework. Analytical Hierarcy Process (AHP) adalah suatu metode analisis dan sintesis yang dapat membantu proses Pengambilan Keputusan. AHP merupakan alat pengambil keputusan yang powerful dan fleksibel, yang dapat membantu dalam menetapkan prioritas-prioritas dan membuat keputusan di mana aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif terlibat dan keduanya harus dipertimbangkan. Dari penghitungan Consistency Ratio (CR) pada kriteria professional IT, civitas academics IT/IS, dan publics (non IT/IS) diperoleh angka -1,953, -1951 dan -1,964. Berdasarkan tabel Oarkridge (CR=CI/RI) untuk nilai n=4 nilai RI adalah 0,90. Jadi nilai CR pada semua kriteria menunjukkan bahwa penilain kriteria telah dilakukan secara konsisten karena standar CR yang baik tidak lebih dari 0,10. Rata-rata nilai CR untuk ketiga kriteria ≤ 0,1 maka perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen. penerapan ICT Green di perguruan tinggi akan ditentukan oleh 5 (lima) aksi alternatif yaitu Attitude, Policy, Practice, Technology dan Metrics. Kelima aksi tersebut akan dipilih oleh tiga kriteria yaitu Professional IT, Civitas Academics IT/IS dan Publics. Ketiganya dianggap sebagai masyarakat stakeholder yang punya peran besar dalam penerapan ICT Green. Kesimpulan dari penelitian AHP dalam kasus ini efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang sederhana, perhitungan Consistency Ratio (CR) harus dilakukan agar diketahui bahwa perbandingan berpasangan yang dilakukan telah dilakukan dengan konsisten dan untuk menerapkan ICT Green diperlukan lima tindakan dengan prioritas Policy, Attitute, Practice, Technolgy dan Metrics. Kata kunci: ICT Green, AHP, Alternatif, Pengambilan Keputusan, Penerapan, Stakeholder.