Gaya geser yang terjadi pada balok ditahan oleh ikatan antar material dan tulangan sengkang. Balok beton bertulang tanpa menggunakan sengkang akan mengalami perubahan kekuatan dan pola keruntuhan. Perubahan kekuatan dan keruntuhan terjadi karena penurunan kapasitas geser. Perubahan regangan dan tegangan yang terjadi perlu dianalisis lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan dan pengaruh yang terjadi akibat penurunan kapasitas geser balok beton tanpa sengkang. Benda uji yang digunakan adalah balok beton bertulang dengan lebar 10 cm, tinggi 20 cm, panjang 125 cm dan jarak tumpuan ke beban 50 cm. Tulangan yang digunakan berupa tulangan tekan diameter 8 mm dan tulangan tekan diameter 10 mm masing-masing sebanyak 2 buah. Pada balok dengan sengkang menggunakan sengkang dengan diameter 6 mm dan jarak antar sengkang 53,3 mm. Kuat tekan beton yang digunakan adalah 20 MPa. Penelitian dilakukan dengan analisis numerik menggunakan aplikasi Response-2000 dan Finite Element LUSAS V17. Sedangkan eksperimental dilakukan dengan pengujian lentur satu titik pembebanan. Analisis numerik menggunakan LUSAS diperoleh pembebanan lentur balok dengan sengkang maksimum sebesar 46,17 kN. Sedangkan pada balok tanpa sengkang beban lentur maksimum sebesar 43,76 kN. Gaya maksimum pada pembebanan lentur balok uji dengan sengkang 48,40 kN lebih besar daripada balok uji tanpa sengkang yaitu 45,90 kN. Berdasarkan hasil analisis numerik diperoleh bahwa balok uji tanpa sengkang memiliki kemiringan pola retak yang lebih besar dari pada balok dengan sengkang mendekati 45 derajat. Penurunan kapasitas geser penampang balok menyebabkan berubahnya resultan gaya sehingga pola keruntuhan berubah.