Perlakuan panas pada baja mempunyai peran penting dalam upaya mendapatkan sifat-sifat tertentu yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Pemakaian baja AISI 4140 aplikasi penggunaannya connecting rod, poros engkol, fastener, as roda, alat pertambangan dan komponen alat berat. Bahan yang digunakan mensyaratkan beberapa faktor seperti kekuatan, kekerasan, ketangguhan, keuletan, tahan panas, tahan aus dan sebagainya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas baja adalah dengan perlakuan panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kekuatan bahan akibat proses perlakuan panas pada logam serta untuk mendapatkan sesuai sifat spesifikasi sesuai standar sehingga kekuatan, kekerasan, ketangguhan, dan keuletan dapat terukur. Kekerasan di bawah standard di titil radius pengukuran sudut 30o tegak (Rb) untuk d = 36 mm sampel 1 dari tepi 15 mm 21,5 HRC, d = 38 mm sampel 1 (Ra) = 20,4 HRC (Rb) = 21,5 HRC sedangkan sampel 2 (Ra) = 20,5 HRC (Rb) = 22,4 HRC. Rata – rata kekerasannya masih di dalam standard tetapi radius pengukuran sudut 30o tegak (Rb) lebih tinggi nilai kekerasannya dibandingkan arah radius tegak (Ra) dan pada titik pengukuran mendekati pusat batangan baja mempunyai harga kekerasan dibawah standard Persentasi elongation dan persentasi reduction area diameter 36 mm lebih tinggi dari diameter 38 mm. diameter 36 mm ?y = 826 MPa lebih tinggi dari diameter 38 mm ?y = 708 MPa, kondisi ini menunjukan kekuatan standard AISI 4140 ?y = 655 MPa. Kekuatan material dan kekerasan tidak seragam pada variasi diameter.