Retno Ambarwati Sigit Lestari
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI DAYA ADSORPSI ADSORBEN ARANG BIJI SALAK UNTUK MENJERAP METHYLEN BLUE Retno Ambarwati Sigit Lestari; Rudi Firyanto; Hotmaria Sitompul
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i1.10174

Abstract

Zat warna yang sering digunakan pada industri tekstil ialah methylene blue yang merupakan senyawa aromatik heterosiklik kationik. Konsentrasi methylene blue untuk nilai ambang batas yang diperbolehkan dalam perairan sekitar (5 – 10) mg/L. Bila tidak ada proses pengolahan limbah terlebih dahulu, zat warna ini dapat menjadi salah satu zat pencemar berbahaya. Limbah cair tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun yang keberadaannya dalam perairan dapat menghalangi sinar matahari menembus lingkungan akuatik, sehingga mengganggu proses-proses biologis yang terjadi di dalamnya serta dampak buruk lainnya. Salah satu cara untuk menurunkan konsentrasi pencemar pada air limbah dapat dilakukan dengan cara adsorpsi menggunakan adsorben. Adsorben dapat dibuat dari biomassa yang ada di lingkungan kita. Biji salak merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai adsorben untuk menyerap methylen blue pada limbah industri garmen. Sebelum digunakan sebagai adsorben, biji salak dipirolisis menjadi arang pada suhu 3000 C. Arang biji salak selanjutnya diaktifkan secara fisika maupun kimia. Aktivasi secara fisika dilakukan dengan pemanasan suhu 3000 C, sedangkan aktivasi secara kimia dilakukan dengan perendaman arang biji salak dalam larutan KOH. Dari penelitian didapat hasil konsentrasi KOH optimum 5 M dan waktu aktivasi optimum 24 jam dengan kapasitas adsorpsi adsorben terhadap methylene blue sebesar 95,0616%..
Edible Coating Berbasis Pati Ubi Jalar dengan Modifikasi Karagenan dan Sorbitol untuk Memperpanjang umur simpan Tomat Ceri Lucia Hermawati Rahayu; Herman Yoseph Sriyana; Riska Kurniasari; Retno Ambarwati Sigit Lestari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i3.10105

Abstract

Tomat ceri kaya dengan kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Namun, buah ini mudah rusak (perishable) dan tidak tahan lama pada suhu ruang sehingga perlu penanganan pasca panen yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan penyalutan menggunakan edible coating dari pati ubi jalar yang dimodifikasi karagenan dan sorbitol. Tujuan penelitian adalah mendapatkan konsentrasi (jumlah) karagenan dan sorbitol yang terbaik pada pembuatan edible coating dan mengetahui pengaruh penerapan edible coating terhadap mutu tomat ceri. Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa pati ubi jalar dengan variasi penambahan karagenan (0 g; 0,1g; 0,2g; 0,3g; 0,4g) dan plasticizer sorbitol (0 ml, 2ml, 4ml, 6ml). Kualitas dan karakterisasi tomat ceri tersalut yang diuji dan dievaluasi meliputi susut bobot, kadar vitamin C, dan kontaminasi jamur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semakin besar penambahan karagenan dan sorbitol, maka penurunan susut bobot dan kadar vitamin C pada tomat ceri tersalut edible coating semakin kecil, sedangkan semakin besar penambahan karagenan maka semakin kecil kemungkinan tomat ceri tersalut edible coating terkontaminasi mikroorganisme (jamur). Formula edible coating terbaik yaitu pada penambahan karagenan 0,4 g dan sorbitol 2 ml, yang memberikan kadar vitamin C tertinggi, susut bobot terendah, dan belum terkontaminasi jamur hingga hari kesepuluh.