Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Mahabarata dan Novel Bisma Dewabrata: Sebuah Kajian Intertekstual Sri Utorowati; S Sukristanto; Eko Sri Israhayu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.824 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Mahabarata karya P. Lal dan novel Bisma Dewabrata karya Satyagraha Hoerip. Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan dapat diperoleh gambaran tentang adanya nilai-nilai pendidikan karakter dalam kedua novel yang diteliti. Penelitian tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam kedua novel di atas, dapat memberi wawasan bagi pembaca bahwa karya sastra tidak sekadar menawarkan hiburan, tetapi dapat pula memberikan manfaat jika kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Novel Mahabarata karya P. Lal dan novel Bisma Dewabrata karya Satyagraha Hoerip, merupakan novel yang mengenalkan budaya pewayangan kepada pembaca, Melalui penelitian dengan menggunakan pendekatan intertesktual dapat diperoleh hasil bahwa dari kedua novel tersebut ditemukan adanya kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter. Keduanya mengandung pendidikan karakter yang meliputi karakter:(1) religius, (2) hormat, (3) bertanggung jawab, (4) jujur, (5)peduli sosial, (6) demokratis, (7) cinta damai, (8) peduli lingkungan, (9) kreatif), (10) bersahabat, (11) kerja keras, (12) disiplin, dan menghargai prestasi. Novel Mahabarata karya P. Lal dan novel Bisma Dewabrata karya Satyagraha Hoerip sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter, sangatlah dianjurkan bagi para pembaca generasi muda untuk membacanya. Kedua novel ini dapat memberikan gambaran karakter yang mulia, sehingga memungkinkan bagi generasi muda untuk meneladaninya.