Kesehatan reproduksi merupakan bagian dari beberapa poin dipilar Sustainable Development Goals (SDG’s). Di Indonesia kesehatan reproduksi masih menjadi fokus utama pemerintah dalam memerangi fenomena penyakit reproduksi, terkhusus reproduksi perempuan. Tingginya tingkatan kematian perempuan pada kasus ini membuat pemerintah menggandeng beberapa elemen organisasi perempuan melalui jalur program MAMPU. Kepanjangan dari “Maju Perempuan Indonesia Untuk Penanggulangan Kemiskinan” dibentuk oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) yang melibatkan organisasi perempuan di Indonesia salah satunya adalah ‘Aisyiyah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Peneliti konsen pada komunikasi kesehatan menggunakan cara persuasif dengan mengenakan teori Huge Rank yakni taktik downplay dan intensify. Mengambil sample di Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Magelang peneliti mencari sumber data baik sumber primer maupun sumber sekunder. Untuk teknik pengumpulan data peneliti menerapkan teknik wawancara, observasi serta dokumentasi. Teknik samplingnya memakai purposive sampling dimana peneliti melakukan wawancara dengan narasumber sesuai kriteria penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini melalui tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini yaitu mengetahui strategi komunikasi yang diterapkan oleh PDA Kabupaten Magelang dalam memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan reproduksi di masyarakat Kabupaten Magelang. Penelitian ini menunjukkan bahwa Teori Huge Rank model Intensif cocok diterapkan ketika menemui masyarakat yang pengetahuan kesehatan reproduksinya masih minim.