Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Lama Menderita Gagal Ginjal Kronik dengan Kebutuhan Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUD Cilacap Agus Prasetyo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.193 KB)

Abstract

Latar Belakang: Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang bersifat ireversibel, yang memerlukan tindakan berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Angka kejadian gagal ginjal di dunia secara global mencapai lebih dari 500 juta orang dan harus menjalani hidup dengan hemodialisis (HD) mencapai 1,5 juta orang. Kondisi di Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta orang, angka prevalensi gagal ginjal diperkirakan 100 / 1 juta penduduk dan terus meningkat setiap tahunnya. Pasien gagal ginjal kronik (GGK) rentan mengalami gangguan aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Informasi tentang tingkat kebutuhan spiritual pasien gagal ginjal kronik dapat membantu petugas kesehatan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien. Tujuan: Mengetahui hubungan lama menderita gagal ginjal kronik dengan kebutuhan spiritual pada pasien GGK. Metode: Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik yang digunakan untuk mengetahui hubungan lama menderita GGK dengan tingkat kebutuhan spiritual pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kebutuhan spiritualitas adalah instrumen Spiritual Need Questionare (SpNQ) yang dikembangkan oleh Professor Dr. Arndt Buessing dan sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Hasil: didapatkan jumlah sample yang memenuhi krteria inklusi sebanyak 65 sample yang terdiri dari 37 sample yang menderita gagal ginjal kronik ≤ 5 tahun dan 28 sample yang menderita gagal ginjal kronik > 5 tahun. Data tingkat kebutuhan spiritual pada sample menunjukkan bahwa pada pasien GGK dengan lama menderita ≤ 5 tahun mempunyai kebutuhan spiritual pada tingkat dibutuhkan sebanyak 19 orang (29,2%) dan kebutuhan spiritual pada tingkat agak dibutuhkan sebanyak 18 orang (27,7%). Sedangkan pada pasien GGK dengan lama menderita >5 tahun mempunyai kebutuhan spiritual pada tingkat dibutuhkan sebanyak 14orang (21,5%) dan kebutuhan spiritual pada tingkat agak dibutuhkan jugasebanyak 14 orang (21,5%). Hasil analisa bivariat menggunakan uji RankSpearman didapatkan nilai ρ = 0,187 yang diartikan tidak terdapat hubunganantara lama menderita GGK dengan kebutuhan spiritualitas pada pasien GGK.
EDUKASI TENTANG HIV/AIDS DAN PERUBAHAN PUBERTAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Agus Prasetyo; Sarwa Sarwa; Dwi Maryanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.07 KB)

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menyerang semua usia. Data dari Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia menunjukkan bahwa sekitar 3 persen dari penderita HIV-AIDS di Indonesia adalah anak-anak berusia dibawah 14 tahun. Di Kabupaten Cilacap penderita HIV/AIDS usia 10-14 tahun rata-rata 0,4 penderita per tahun. Maka diperlukan suatu antisipasi dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS berupa kegiatan yang bertujuan mengantisipasi penularan HIV/AIDS sejak dini melalui edukasi tentang HIV/AIDS dan perubahan pubertas pada siswa kelas VI di SD IT Buah Hati Cilacap. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan data 7 siswi yang mengalami menstruasi dan 5 siswa yang sudah mengalami mimpi basah. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa siswa sudah mulai matang secara fisik pada sistem reproduksinya akan tetapi belum matang secara psikologis dalam menyikapi kondisi tersebut. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan kegiatan promotif dan preventif melalui pemaparan materi dan video menggunakan media laptop dan LCD. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuesioner tentang pubertas dan HIV/AIDS. Hasil kegiatan didapatkan terjadi peningkatan rerata nilai post tes sebesar 66,6% pada pengetahuan tentang HIV/AIDS dan peningkatan rerata nilai post tes sebesar 87% pada pengetahuan tentang perubahan pubertas. Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan Pubertas.
Antisipasi Komplikasi Hipertensi pada Lanjut Usia dengan Pengelolaan Obat Antihipertensi dan Diet yang Tepat : Anticipation of Hypertension Complications in The Elderly with Antihypertensive Drug Management and The Right Diet Agus Prasetyo; Sarwa; Yuni Sapto Edi Rahayu
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan terapi  dalam pengobatannya, maka sangat diperlukan managemen hipertensi yang didasarkan pada kepatuhan terapi agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut seperti stroke. Kepatuhan terapi mencakup  kombinasi antara kontrol tekanan darah dengan farmakologi dan diet makanan yang tepat. Hasil screening UPTD Puskesmas Cilacap Tengah II didapatkan bahwa hipertensi menempati peringkat 2 pada klasifikasi penyakit tidak menular. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada penderita lansia hipertensi di Posyandu Lansia RW VI Kelurahan Lomanis Kabupaten Cilacap dengan strategi partisipasi aktif peserta kegiatan pada edukasi pengelolaan obat antihipertensi dan diet yang tepat. Hasil kegiatan didapatkan nilai rerata pre test sebelum kegiatan sebesar 65,5 dan nilai rerata post test setelah kegiatan sebesar 95,5 sehingga terdapat peningkatan 38,1% pengetahuan dari total 20 peserta kegiatan. Posyandu lansia hendaknya mengadakan kegiatan edukasi secara periodik dengan pihak terkait dan kompeten tentang pengelolaan dan penatalaksanaan hipertensi sebagai upaya konkret dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam mencegah komplikasi hipertensi berupa stroke.   Abstract: Hypertension is a disease that requires therapy in its treatment, so it is necessary to manage hypertension based on adherence to therapy so that further complications such as stroke do not occur. Therapeutic adherence includes a combination of blood pressure control with appropriate pharmacology and diet. The results of the screening at the UPTD Puskesmas Cilacap Tengah II found that hypertension was 2nd ranked in the classification of non-communicable diseases. This community service was carried out for elderly hypertensive patients at the Posyandu Lansia RW VI, Kelurahan Lomanis, Kabupaten Cilacap with the active participation strategy of activity participants on education on the management of antihypertensive drugs and proper diet. The results of the activity showed that the average pre-test before the activity was 65.5 and the post-test average after the activity was 95.5 so that there was an increase of 38.1% in knowledge from a total of 20 participants in the activity. Posyandu lansia should hold educational activities periodically with relevant and competent parties regarding the management and management of hypertension as a concrete effort to increase knowledge and awareness in preventing complications of hypertension in the form of stroke. Â