Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Aromaterapi Jahe terhadap Keluhan Mual dan Muntah pada Pasien CA Serviks dengan Kemoterapi di RSUD Prof dr. Margono Soekarjo Purwokerto Okta Wiryani; H Herniyatun; K Kusumastuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.199 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kanker di Indonesia menempati urutan kelima tertinggi penyebab kematian, dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5%. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari kemoterapi secara langsung yaitu mual dan muntah yang hebat. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Dengan minyak esensial jahe yang mempunyai kandungan yang baik untuk mengatasi mual muntah, sehingga terapi ini dapat menjadi salah satu cara mengatasi keluhan gastrointestinal setelah kemoterapi. Tujuan : Untuk mengetahui efektifitas aromaterapi jahe terhadap keluhan mual dan muntah pada pasien ca serviks dengan kemoterapi di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Metode Penelitian : Desain yang digunakan adalah Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik (analytical) dengan metode quasy experiment. Dengan jumlah sampel 62 yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok control dan intervensi. Hasil : Hasil uji paired t test menunjukan nilai p value 000 < 0.05 sehingga ada perubahan keluhan mual dan muntah pada pasien ca serviks yang menjalani kemoterapi setelah pemberian aromaterapi jahe Kesimpulan : Penggunaan aromaterapi jahe menghasilkan hasil positif dalam mengurangi mual muntah pasien ca serviks yang menjalani kemoterapi.
Gambaran Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas di RS PKU Muhammadiyah Gombong Siti Faidatun Munawaroh; H Herniyatun; K Kusumastuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.04 KB)

Abstract

Latar Belakang : Salah satu kendala pemberian ASI yaitu bendungan ASI. Dampak yang akan ditimbulkan jika bendungan ASI tidak teratasi yaitu akan terjadi mastitis, abses payudara dan kebutuhan nutrisi bayi akan kurang terpenuhi. Tujuan : Mengetahui gambaran kejadian bendungan ASI pada ibu nifas di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan survei. Sampel berjumlah 52 ibu nifas yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif.Hasil : Sebagian besar ibu nifas dengan usia kategori normal yaitu 50 responden (20-35 Tahun) (96,2%) dan paritas kategori primipara yaitu 30 responden (57,7%). Tanda gejala bendungan ASI pada ibu nifas yang terbanyak adalah payudara terasa nyeri bila ditekan yaitu 48 responden (92.3%), dan yang paling sedikit terjadi yaitu suhu tubuh sampai 38 o C yaitu 5 responden (9,6%). Penyebab bendungan ASI pada ibu nifas yang terbanyak adalah pengosongan mammae yang tidak sempurna yaitu 42 responden (80.8%) dan yang paling sedikit terjadi yaitu puting susu terlalu panjang yaitu 9 responden (17.3%). Dampak bendungan ASI pada ibu nifas yang terbanyak adalah ibu merasa tidak nyaman yaitu 50 responden (96.2%) dan yang paling sedikit terjadi yaitu ibu tidak mau menyusui yaitu 7 responden (13.5%). Kesimpulan : Ibu nifas mengalami bendungan ASI karena pengosongan mammae yang tidak sempurna dengan tanda gejala payudara terasa nyeri bila ditekan dan berdampak pada ketidaknyamanan. Rekomendasi: Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan metode yang berbeda, mengembangkan variabel yang menyebabkan bendungan ASI, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP PARENTING SELF EFFICACY PADA IBU POST PARTUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Fryda Nimas Nurbaiti; H Herniyatun; Diah Astutiningrum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.535 KB)

Abstract

Latar Belakang: Gangguan psikologis masa post partum dapat menurunkan keyakinan ibu dalam merawat bayi baru lahir (Parenting self efficacy). Dalam menjalankan tugas parenting, status sosial ekonomi yang dibentuk berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orangtua memiliki pengaruh dalam proses parenting. Tujuan: Mengetahui hubungan karakteristik personal terhadap parenting self efficacy pada ibu post partum di RS PKU Muhammadiyah Gombong Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner karakteristik personal dan Parenting Self Efficacy Scale (PSES). Analisis yang digunakan menggunakan uji chi square. Hasil: Terdapat hubungan tingkat pendidikan terhadap parenting self efficacy pada ibu post partum (p=0,000). Terdapat hubungan pekerjaan terhadap parenting self efficacy pada ibu post partum (p=0,024). Terdapat hubungan penghasilan terhadap parenting self efficacy pada ibu post partum (p=0,013). Tidak terdapat hubungan commuter marriage terhadap parenting self efficacy pada ibu post partum (p=0,316). Tidak terdapat hubungan usia terhadap parenting self efficacy pada ibu post partum (p=0,080) Kesimpulan: Tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan merupakan faktor yang berhubungan dengan parenting self efficacy pada ibu post partum. Rekomendasi: Peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai parenting self-efficacy menggunakan metode penelitian kualitatif.