Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BONES WITH BIOCERAMICS Wijianto Wijianto
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v8i2.3106

Abstract

This paper discuss about ceramics in application as bone implant. Bioceramics for instance Hydroxyapatite, usually is abbreviated with HA or HAp, is a mineral that is very good physical properties as bone replacement in human body. To produce Hydroxyapatite, coating process is used which have good potential as they can exploit the biocompatible and bone bonding properties of the ceramic. There are many advantages and disadvantages of bioceramics as bone implant. Advantages of hydroxyapatite as bone implant are rapidly integrated into the human body, and is most interesting property that will bond to bone forming indistinguishable unions. On contrary, disadvantages of hydroxyapatite as bone implant are poor mechanical properties (in particular fatigue properties) mean that hydroxyapatite cannot be used in bulk form for load bearing applications such as orthopaedics and poor adhesion between the calcium phosphate coating and the material implant will occur.
Pengaruh Penambahan Traksi pada Intervensi Graston Technique terhadap Penurunan Nyeri Gerak pada Lansia dengan Osteoarthritis Lutut W Wijianto; Mahendra Wahyu Dewangga; Dea Choirunisa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.874 KB)

Abstract

Peningkatan populasi lansia saat ini sejalan dengan permasalahan kesehatan yang juga meningkat pada lansia. Permasalahan kesehatan tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup dan merupakan tantangan bagi keluarga dan masyarakat. Permasalahan kesehatan pada lansia yang sering terjadi adalah penyakit degeneratif, salah satunya yaitu Osteoarthritis (OA). Prevalensi OA di Indonesia sendiri mencapai 23,6% - 31,3% dan diperkirakan 1-2 juta lansia menderita cacat akibat OA. Penanganan pada osteoarthritis lutut bertujuan untuk mengurangi nyeri terutama nyeri gerak yang diakibatkan karena adhesi dan spasme otot, meningkatkan aktifitas fungsional dan mencegah disabilitas. Modalitas fisioterapi yang digunakan dalam penanganan osteoarthritis lutut yaitu graston technique dan traksi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara intervensi graston technique dengan penambahan traksi pada intervensi graston tehnique terhadap penurunan nyeri gerak pada lansia dengan osteoarthritis lutut. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan Quasi Experiment yang dilakukan untuk mencari sebab akibat dengan desain penelitian pre and post test with group control. Desain penelitian tersebut membandingkan antara 2 kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok kontrol). Kelompok perlakuan diberikan intervensi graston technique dan kelompok kontrol diberikan traksi dan graston technique. Pemeriksaan menggunakan Numeric Rating Scale dan Time Up and Go Test. Hasil analisis menggunakan uji Independent sample t test didapatkan nilai p sebesar 0,002. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan pengaruh antara pemberian graston technique dan traksi pada OA.