Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Teknik Pemeriksaan Parietoacanthial (Modified Waters Methode) Pada Kasus Fraktur Orbita Lateral Dekstra Di Instalasi Radiologi Rsud Dr. Moewardi Agustina Erfianita Jemamun; Sarika Setya Putri; Anggriani Thesia
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.516 KB)

Abstract

Salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan orbita adalah parietoacanthial (waters method), pada umumnya Proyeksi Parietoacanthial pada pemeriksaan orbita menggunakan posisi pasien Postero-Anterior, namun di RSUD Dr. Moewardi memodifikasi proyeksi parietoacanthial sehingga posisi pasien yang digunakan adalah Antero-Posterior. Jenis penelitian ini adalah penelitian kulitatif dengan studi kasus. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2019 di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi dengan melakukan pengamatan langsung. Analisis data dilakukan dengan empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proyeksi Parietoacanthial (waters method) yang dimodifikasi dari posisi Postero-Anterior menjadi Anterior-Posterior tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun pasien dengan posisi supine akan lebih nyaman karena pasien yang mengalami fraktur tidak berpindah posisi menjadi prone.
PENGARUH NILAI ‘B’ VALUE TERHADAP CITRA MRI BRAIN KASUS STROKE ISKEMIK HIPERAKUT SEQUENCE DWI (DIFFUSION WEIGHTED IMAGING) Putri, Sarika Setya; Prastanti, Agustina Dwi
OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 5 No. 1 (2025): OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/ovum.v5i1.4827

Abstract

Tuberkulosis (TB) menimbulkan persoalan serius bagi Indonesia, serupa dengan Salah satu pulse sequence MRI Brain adalah Diffusion Weighted Imaging (DWI). Sequence ini merupakan gold standard pada modalitas pencitraan MRI untuk diagnosis stroke iskemik dengan sensitivitasnya yang tinggi. Parameter terpenting pada sequence ini adalah nilai 'b' value. Nilai default untuk ‘b’ value adalah 1000 s/mm2 namun, masih belum jelas apakah nilai 'b' 1000 s/mm' lebih baik dari nilai 'b' lebih tinggi untuk mendeteksi lesi iskemik dan luasnya, terutama pada 6 jam pertama setelah timbulnya stroke iskemik. Seiring dengan peningkatan nilai ‘b’ value maka akan adanya peningkatan sinyal untuk menaikkan sensitifitas sinyal difusi, namun hal tersebut juga mengkibatkan bertambahnya noise. Sebanyak delapan pasien diberikan tiga perlakuan nilai ‘b’ yang berbeda, masing-masing slice. Kemudian dilakukan penilaian terhada tiga dokter spesialis radiologi, selanjutnya uji statistik dilakukan untuk memperoleh nilai optimal dalam pemilihan ‘b’ value. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga variasi nilai ‘b’ yang berbeda. Kualitas citra dan anatomi informasi terbaik pada pemilihan ini adalah “b’ value 2000 s/mm2.
DOSIMETRI BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY DENGAN VARIASI PROYEKSI PADA TRANSVERSE COLON CANCER (TCC) MENGGUNAKAN PHITS Putri, Sarika Setya; Sardjono, Yohanes; Irwan, Mochammad Rafli
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v10i1.20743

Abstract

Transverse Colon Cancer (TCC) is a type of cancer that attacks one of the pars of Colon, patients with TCC clinically have a low quality of life due to the risks caused. So that optimal treatment is needed that is able to stop the metastasis of cancer cells, but has minimal side effects on other tissues. BNCT (Boron Neutron Capture Therapy) treatment with the selective targeting method is claimed to be able to provide high patient justification, but the most optimal projection is needed to ensure an effective dose distribution in cancer cells. In this case the collimator should be kept as close as possible, since the thermal neutron fluxs greatly decreases as the distance from the collimator increases. The evaluation of BNCT planning treatment was carried out computationally using the Particle and Heavy Ion Code Transport System (PHITS) version 3.30, to determine the dosymmetry of the abdominal phantom voxel, which was varied into four projections, namely LLD AP (Left Lateral Decubitus Antero-Posterior), LLD PA (Left Lateral Decubitus Postero-Anterior), Lateral Dextra and Lateral Sinistra. Based on the results of simulation and evaluation, it is confirmed that the dose and irradiation time examined in the transverse colon are significantly reduced in the projection of LLD AP is more effectively applied to TCC.
Teknik Pemeriksaan Parietoacanthial (Modified Waters Methode) Pada Kasus Fraktur Orbita Lateral Dekstra Di Instalasi Radiologi Rsud Dr. Moewardi Jemamun, Agustina Erfianita; Putri, Sarika Setya; Thesia, Anggriani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan orbita adalah parietoacanthial (waters method), pada umumnya Proyeksi Parietoacanthial pada pemeriksaan orbita menggunakan posisi pasien Postero-Anterior, namun di RSUD Dr. Moewardi memodifikasi proyeksi parietoacanthial sehingga posisi pasien yang digunakan adalah Antero-Posterior. Jenis penelitian ini adalah penelitian kulitatif dengan studi kasus. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2019 di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi dengan melakukan pengamatan langsung. Analisis data dilakukan dengan empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proyeksi Parietoacanthial (waters method) yang dimodifikasi dari posisi Postero-Anterior menjadi Anterior-Posterior tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun pasien dengan posisi supine akan lebih nyaman karena pasien yang mengalami fraktur tidak berpindah posisi menjadi prone.
PENGARUH NILAI ‘B’ VALUE TERHADAP CITRA MRI BRAIN KASUS STROKE ISKEMIK HIPERAKUT SEQUENCE DWI (DIFFUSION WEIGHTED IMAGING) Putri, Sarika Setya; Prastanti, Agustina Dwi
OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 5 No. 1 (2025): OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/ovum.v5i1.4827

Abstract

Tuberkulosis (TB) menimbulkan persoalan serius bagi Indonesia, serupa dengan Salah satu pulse sequence MRI Brain adalah Diffusion Weighted Imaging (DWI). Sequence ini merupakan gold standard pada modalitas pencitraan MRI untuk diagnosis stroke iskemik dengan sensitivitasnya yang tinggi. Parameter terpenting pada sequence ini adalah nilai 'b' value. Nilai default untuk ‘b’ value adalah 1000 s/mm2 namun, masih belum jelas apakah nilai 'b' 1000 s/mm' lebih baik dari nilai 'b' lebih tinggi untuk mendeteksi lesi iskemik dan luasnya, terutama pada 6 jam pertama setelah timbulnya stroke iskemik. Seiring dengan peningkatan nilai ‘b’ value maka akan adanya peningkatan sinyal untuk menaikkan sensitifitas sinyal difusi, namun hal tersebut juga mengkibatkan bertambahnya noise. Sebanyak delapan pasien diberikan tiga perlakuan nilai ‘b’ yang berbeda, masing-masing slice. Kemudian dilakukan penilaian terhada tiga dokter spesialis radiologi, selanjutnya uji statistik dilakukan untuk memperoleh nilai optimal dalam pemilihan ‘b’ value. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga variasi nilai ‘b’ yang berbeda. Kualitas citra dan anatomi informasi terbaik pada pemilihan ini adalah “b’ value 2000 s/mm2.