Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Relationship Between Calcium And Vitamin D Consumption Levels With Bone Density In Undergraduate Nutrition Students ITS PKU Muhammadiyah Surakarta Tiya Wahyuningsih; Silvia Ika Rahmawati; Cahya Sinta Salsabila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.204 KB)

Abstract

Massa tulang setiap volume tulang dinyatakan dalam satuan kg/m disebut sebagai kepadatan tulang. Volume tulang tersebut merupakan seluruh volume tulang di dalam tubuh termasuk bagian rongga. Penyumbang kandungan mineral dengan jumlah terbesar dalam tubuh adalah kalsium. Kalsium berperan untuk mengoptimalkan puncak pembentukan massa tulang. Pada awal kehidupan dan pada masa pertumbuhan remaja tingkat konsumsi kalsium yang tinggi sangat diperlukan untuk meningkatkan densitas tulang. Prohormon steroid adalah vitamin D yang diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada tanaman dan ragi, tetapi juga terdapat pada hewan. Setelah melewati berbagai proses metabolik, vitamin D akan menghasilkan kalsitriol yaitu suatu hormon, dalam metabolisme fosfat dan kalsium berfungsi sebagai peranan esensial. Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi kalsium dan vitamin D dengan kepadatan tulang pada mahasiswa S1 gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan pada mahasiswa S1 Gizi dengan usia 18-23 tahun sebanyak 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data kepadatan tulang diperoleh dengan menggunakan timbangan persen lemak. Data tingkat konsumsi kalsium dan vitamin D diperoleh dari wawancara food recall 24 jam yang dibandingkan dengan AKG. Analisis data menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian adalah Tingkat konsumsi kalsium sebesar 53 sampel (98,15%) dengan rata-rata 25,24±16,03 % dalam kategori kurang. Tingkat konsumsi vitamin D sebesar 54 sampel (100%) dengan rata-rata 11,33±13,53 % dalam kategori kurang dan kepadatan tulang sebesar 48 sampel (88,89) dengan rata-rata 2,39±0,36 kg dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan tingkat konsumsi kalsium dengan kepadatan tulang dengan nilai p=0,234 (p>0,05) dan tidak ada hubungan tingkat konsumsi vitamin D dengan kepadatan tulang dengan nilai p=0,442 (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan tingkat konsumsi kalsium dan vitamin D dengan kepadatan tulang pada mahasiswa S1 Gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
The Relationship Between Calcium And Vitamin D Consumption Levels With Bone Density In Undergraduate Nutrition Students ITS PKU Muhammadiyah Surakarta Tiya Wahyuningsih; Silvia Ika Rahmawati; Cahya Sinta Salsabila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Massa tulang setiap volume tulang dinyatakan dalam satuan kg/m disebut sebagai kepadatan tulang. Volume tulang tersebut merupakan seluruh volume tulang di dalam tubuh termasuk bagian rongga. Penyumbang kandungan mineral dengan jumlah terbesar dalam tubuh adalah kalsium. Kalsium berperan untuk mengoptimalkan puncak pembentukan massa tulang. Pada awal kehidupan dan pada masa pertumbuhan remaja tingkat konsumsi kalsium yang tinggi sangat diperlukan untuk meningkatkan densitas tulang. Prohormon steroid adalah vitamin D yang diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada tanaman dan ragi, tetapi juga terdapat pada hewan. Setelah melewati berbagai proses metabolik, vitamin D akan menghasilkan kalsitriol yaitu suatu hormon, dalam metabolisme fosfat dan kalsium berfungsi sebagai peranan esensial. Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi kalsium dan vitamin D dengan kepadatan tulang pada mahasiswa S1 gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan pada mahasiswa S1 Gizi dengan usia 18-23 tahun sebanyak 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data kepadatan tulang diperoleh dengan menggunakan timbangan persen lemak. Data tingkat konsumsi kalsium dan vitamin D diperoleh dari wawancara food recall 24 jam yang dibandingkan dengan AKG. Analisis data menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian adalah Tingkat konsumsi kalsium sebesar 53 sampel (98,15%) dengan rata-rata 25,24±16,03 % dalam kategori kurang. Tingkat konsumsi vitamin D sebesar 54 sampel (100%) dengan rata-rata 11,33±13,53 % dalam kategori kurang dan kepadatan tulang sebesar 48 sampel (88,89) dengan rata-rata 2,39±0,36 kg dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan tingkat konsumsi kalsium dengan kepadatan tulang dengan nilai p=0,234 (p>0,05) dan tidak ada hubungan tingkat konsumsi vitamin D dengan kepadatan tulang dengan nilai p=0,442 (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan tingkat konsumsi kalsium dan vitamin D dengan kepadatan tulang pada mahasiswa S1 Gizi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Hubungan Asupan Zink, lemak Dan Lingkar Perut Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Tiya Wahyuningsih; Retno Dewi Noviyanti; Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kondisi dimana kadar gula di dalam darah lebih tinggi daripada biasa atau normalnya. Penderita DM memiliki kadar zink yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan orang normal. Peningkatan kasus DM terjadi karena pola konsumsi tinggi lemak dan mempunyai kebiasaan aktivitas fisik yang rendah sehingga meningkatnya kasus overweight dan obesitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan zink, lemak dan lingkar perut dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe II di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 33 pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Pengumpulan data asupan zink dan lemak dengan wawancara dengan metode Semi Quantitatif Food Frequency Questionnaire (FFQ), pengukuran lingkar perut dengan pita ukur dan kadar gula darah dengan melihat catatan rekam medik. Analisis data menggunakan Pearson Product Moment dan Rank Spearman. Hasil penelitian ini sebagian besar sampel memiliki asupan zink kurang (90,91%), asupan lemak sedang (64,63%), lingkar perut obesitas abdominal (69,70%), dan kadar gula darah pradiabetes (64,63%). Hasil analisis hubungan asupan zink dengan kadar gula darah (p = 0,056), hubungan asupan lemak dengan kadar gula darah (p = 0,171) dan hubungan lingkar perut dengan kadar gula darah (p = 0,070). Simpulannya adalah tidak ada hubungan asupan zink, lemak dan lingkar perut dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.