Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Tanda Tanda Vital pada Pasien Sectio Caesarea dengan Anastesi Spinal di RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Teti Indriani; Dafid Arifiyanto; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.987 KB)

Abstract

Backgroud : The prevalence of Sectio Caesarea in Indonesia reaches 17,6%. Sectio Caesarea in an artificial birth in which the fetus is delivered through an incision. The surgical process requires anaesthesia. Spinal anaesthesia used in Secto Caesarea causes complications such as hypotension, bradycardia, hypoxia and hypothermia. Accordingly, patient’s vital sign must be observed during preoperative, intraoperative and postoperative. Objective : The study ised a descriptiver method wit an observasional approach, data collection used an observation sheet for vital sign. The study involved 40 Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Result : The result show that most of the Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia aged 20-35 years (87,5%), had a high school education level (42,5%) and mltigravida (72,5%). Hypotension and bradycardia occurred 5 minutes after spinal anaesthesia. The mean systolic blood pressure was 89,28 mmHg, diastolic 59,35 mmHg, pulse 59,53 times/minute. Hypothermia occurred 15 minutes after spinal anaesthesia with an average temperature of 34,89°C. Conclusion : observastion of vital signs is very important in Sectio caesarea patiens with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Pengaruh Latihan Range Of Motion (Rom) Ekstremitas Atas Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Ainur Rizqi; Dafid Arifiyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah kondisi dimana pembuluh darah mengalami penyumbatan atau kerusakan pada pembuluh darah yang pecah akibat tekanan vaskuler yang meningkat. Stroke mengakibatkan kelemahan otot pada ekstremitas, sehingga diperlukan terapi pemulihan berupa latihan Range Of Motion (ROM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekuatan otot setelah diberikan intervensi berupa latihan ROM. Penelitian ini menggunakan sampel 10 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan One Group Pre-test Post-test design. Pada penelitian ini diketahui bahwa hasil uji statistik Wilcoxon memperoleh hasil p value = 0,000 dimana nilai p value α (<0,05) bahwa ada pengaruh setelah diberikan intervensi. Dapat disimpulkan bahwa latihan ROM pada ekstremitas atas pasien pasca stroke mampu meningkatkan kekuatan otot, sehingga ROM diharapkan dapat diterapkan pada pasien pasca stroke.
Pengaruh Terapi Musik Religi Terhadap Kontrol Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi II Diah Aprilia Savitri; Dafid Arifiyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses menua yang berkelanjutan secara alamiah akan menjadikan lansia mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ yang akan menyebabkan penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi. Jika tidak ditangani dengan benar, hampir seluruh penderita hipertensi akan mengalami gagal jantung. Penanganan hipertensi untuk mengontrol tekanan darah dapat dilakukan melalui terapi komplementer seperti terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik religi terhadap kontrol tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dengan menggunakan sampel 10 responden. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode Quasy Experiment one group pretest-posttest. Hasil uji t-dependent diperoleh p-value 0,001 pada tekanan darah sistol dan 0,001 pada tekanan darah diastole (p ≤ 0,05) yang berarti ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terapi musik. Simpulan dari penelitian ini adalah terapi musik religi mampu mengontrol tekanan darah lansia penderita hipertensi. Oleh karena itu, pada lansia yang menderita hipertensi selain melakukan terapi farmakologi juga disarankan untuk melakukan terapi musik religi untuk mengontrol tekanan darah.
Gambaran Tanda Tanda Vital pada Pasien Sectio Caesarea dengan Anastesi Spinal di RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Teti Indriani; Dafid Arifiyanto; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backgroud : The prevalence of Sectio Caesarea in Indonesia reaches 17,6%. Sectio Caesarea in an artificial birth in which the fetus is delivered through an incision. The surgical process requires anaesthesia. Spinal anaesthesia used in Secto Caesarea causes complications such as hypotension, bradycardia, hypoxia and hypothermia. Accordingly, patient’s vital sign must be observed during preoperative, intraoperative and postoperative. Objective : The study ised a descriptiver method wit an observasional approach, data collection used an observation sheet for vital sign. The study involved 40 Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Result : The result show that most of the Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia aged 20-35 years (87,5%), had a high school education level (42,5%) and mltigravida (72,5%). Hypotension and bradycardia occurred 5 minutes after spinal anaesthesia. The mean systolic blood pressure was 89,28 mmHg, diastolic 59,35 mmHg, pulse 59,53 times/minute. Hypothermia occurred 15 minutes after spinal anaesthesia with an average temperature of 34,89°C. Conclusion : observastion of vital signs is very important in Sectio caesarea patiens with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Pengaruh Latihan Range Of Motion (Rom) Ekstremitas Atas Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Ainur Rizqi; Dafid Arifiyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah kondisi dimana pembuluh darah mengalami penyumbatan atau kerusakan pada pembuluh darah yang pecah akibat tekanan vaskuler yang meningkat. Stroke mengakibatkan kelemahan otot pada ekstremitas, sehingga diperlukan terapi pemulihan berupa latihan Range Of Motion (ROM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekuatan otot setelah diberikan intervensi berupa latihan ROM. Penelitian ini menggunakan sampel 10 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan One Group Pre-test Post-test design. Pada penelitian ini diketahui bahwa hasil uji statistik Wilcoxon memperoleh hasil p value = 0,000 dimana nilai p value ? (<0,05) bahwa ada pengaruh setelah diberikan intervensi. Dapat disimpulkan bahwa latihan ROM pada ekstremitas atas pasien pasca stroke mampu meningkatkan kekuatan otot, sehingga ROM diharapkan dapat diterapkan pada pasien pasca stroke.
Pengaruh Terapi Musik Religi Terhadap Kontrol Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi II Diah Aprilia Savitri; Dafid Arifiyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses menua yang berkelanjutan secara alamiah akan menjadikan lansia mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ yang akan menyebabkan penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi. Jika tidak ditangani dengan benar, hampir seluruh penderita hipertensi akan mengalami gagal jantung. Penanganan hipertensi untuk mengontrol tekanan darah dapat dilakukan melalui terapi komplementer seperti terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik religi terhadap kontrol tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dengan menggunakan sampel 10 responden. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode Quasy Experiment one group pretest-posttest. Hasil uji t-dependent diperoleh p-value 0,001 pada tekanan darah sistol dan 0,001 pada tekanan darah diastole (p ? 0,05) yang berarti ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terapi musik. Simpulan dari penelitian ini adalah terapi musik religi mampu mengontrol tekanan darah lansia penderita hipertensi. Oleh karena itu, pada lansia yang menderita hipertensi selain melakukan terapi farmakologi juga disarankan untuk melakukan terapi musik religi untuk mengontrol tekanan darah.
Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Ekstremitas Bawah Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Uus Miyani; Dafid Arifiyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah kondisi dimana pembuluh darah mengalami penyumbatan atau kerusakan pada pembuluh darah yang pecah akibat tekanan vaskuler yang meningkat.Stroke mengakibatkan kelemahan otot pada ekstremitas, sehingga diperlukan terapi pemulihan berupa latihan Range Of Motion (ROM). Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan One Group Pre-test Post-test design. Penelitian ini menggunakan sampel 10 responden. Hasil pada penelitian ini diketahui bahwa hasil uji statistik Wilcoxon memperoleh hasil p value = 0,002 dimana nilai p value ? (<0,05) bahwa ada pengaruh latihan Range of motion (ROM) terhadap kekuatam otot pasien stroke di wilayah kerja puskesmas karangdadap. Dapat disimpulkan bahwa latihan ROM pada ekstremitas bawah pasien pasca stroke mampu meningkatkan kekuatan otot, sehingga ROM diharapkan dapat diterapkan pada pasien pasca stroke.
The Effect of Foot Massage Therapy in Controlling Blood Pressure in Elderly People with Hypertension in the Working Area of Puskesmas Buaran Nur Laila Hudayah; Dafid Arifiyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 17th University Research Colloquium 2023: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As we get older, the physiological function of the body decreases due to the aging process so that this condition causes various health problems. Health problems that often arise in the elderly are Non-Communicable Diseases (NCDs) such as hypertension. It is a condition in which the systolic blood pressure is ?140 mmHg and the diastolic blood pressure is ?90 mmHg with more than two measurements. Furthermore, it is also often well known as The Silent Killer considering it often appears with no complaining. For controlling it, foot massage therapy could be applied as complementary one. This study aims to determine the effect of foot massage therapy in controlling blood pressure in elderly people with hypertension.The sampling technique in this study used a purposive sampling technique with 10 respondents. The research is a quantitative study with a method of quasy experiment one group pretest-posttest design. In this study, the results of the t-dependent test showed a p-value of 0.001 for the systolic blood pressure and 0.001 for the diastolic blood pressure, so the value of p ? 0.05. It means there is a difference in blood pressure before and after therapy. Foot massage therapy is able to control blood pressure in the elderly with hypertension. Therefore, in addition to pharmacological therapy, elderly people with hypertension can also be advised to do foot massage therapy to control blood pressure.