Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Humanities Education Management Accounting and Transportation

Analisis Keandalan Sistem Informasi Losi (Lost Item) oleh Unit Aviation Security pada Penanganan Barang Tertinggal di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Putri Hasna Kamila; Dhiani Dyahjatmayanti
HEMAT: Journal of Humanities Education Management Accounting and Transportation Vol 1, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/hemat.v1i2.2641

Abstract

Bandar Udara mempunyai sarana dan prasarana dalam menunjang berbagai kegiatan kebandarudaraan pada setiap Bandar Udara yang ada di Indonesia. Bukan hanya penumpang yang memerlukan fasilitas dan penanganan yang baik, tetapi juga penanganan barang mereka. salah satunya yaitu petugas Aviation Security (AVSEC) menangani barang tertinggal (Lost Item) yang ditemukan di area sisi darat (Landside) Bandar Udara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem informasi Lost Item (LOSI) efektif atau tidak dalam penanganan barang penumpang yang tertinggal atau tercecer, seberapa besar efektifitas sistem informasi aplikasi Lost Item (LOSI), dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi. Penelitian ini adalah deskriptif menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang didapatkan berupa hasil wawancara kepada petugas Avsec di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang serta dokumen yang digunakan untuk melakukan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk prosedur pelayanan Lost Item (LOSI) adalah tanggung jawab Aviation Security dan Costumer Service terhadap pemilik barang yang tertinggal atau tercecer. Kendala yang dihadapi dalam prosedur Lost Item (LOSI) seperti keterbatasan sistem, kesulitan identifikasi, waktu respon, koordinasi antar departemen, tingkat kesadaran masyarakat, penumpang yang belum paham tentang teknologi Lost Item (LOSI) yang dimana memperlukan peningkatan sistem informasi, peningkatan koordinasi antar departemen, peningkatan layanan pelanggan dan pengomptimalan proses penanganan.
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko di Area Apron Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo Devia Marsya Aulia; Dhiani Dyahjatmayanti
HEMAT: Journal of Humanities Education Management Accounting and Transportation Vol 1, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/hemat.v1i2.2766

Abstract

Bandara merupakan suatu prasarana penting dalam sistem trasportasi modern. Bandara berperan penting dalam mendukung mobilitas global, perekonomian, dan hubungan antar kawasan. Setiap bandara memupunyai divisi masing-masing. Salah satunya yaitu unit Apron Movement Control (AMC). Yang bertanggung jawab dalam pengawasan di wilayah apron. Salah satunya yaitu pengawasan terhadap bentuk segala FOD. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi bahaya dan penilaian risiko di area apron Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, dan mengetahui upaya yang dilakukan oleh petugas AMC dan petugas Ground Handling jika terjadi bahaya di area apron Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. responden dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang yaitu petugas AMC (Apron Movement Control) dan GH (Ground Handling). Proses analisis data yang digunakan yaitu reduksi data dengan merangkum hal-hal pokok yang sesuai dengan topik penelitian, kemudian penyajian data yang disajikan berupa teks, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat delapan bahaya risiko yang mungkin bisa terjadi. Dari ke  8 (delapan)  risiko tersebut terdapat 6 (enam) risiko pada zona merah (tinggi) dan 2 (dua) risiko pada zona kuning (tingkat sedang). Dari 8 (delapan) risiko tersebut kemudian terdapat tindak lanjut pengendalian risiko karena berada pada zona merah dan kuning. Pengendalian risiko terhadap kemungkinan 8 (delapan) risiko yang berada di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo menggunakan beberapa tahap pengendalian. dalam menerapkan tahap-tahap untuk mengurangi  dan menghindari dampak risiko yang terjadi, maka hal tersebut didukung dengan adanya perlakukan risiko yang dilakukan perusahaan dan disesuaikan dengan 8 (delapan) risiko yang kemungkinan terjadi.