Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Strategi Komunikasi Air Traffic Control (ATC) di AirNav Indonesia Cabang Denpasar Ni Luh Candra Ulandari; Dhiani Dyahjatmayanti; Yune Andryani Pinem
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.433 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2693

Abstract

AbstrakUntuk memastikan penerbangan yang lancar, aman dan nyaman adalah tanggungjawab petugas Air Traffic Control (ATC). Dalam operasionalnya, petugas ATC melakukan komunikasi secara rutin dengan pihak lain menggunakan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan kendala komunikasi petugas ATC di AirNav cabang Denpasar. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data primer dari wawancara 3 petugas ATC dan observasi, serta data sekunder berupa dokumentasi. Uji validitas menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi oleh petugas ATC dilakukan dengan (1) pengecekan transmisi rutin, (2) penggunaan Aviation English serta (3) mengontrol faktor psikologis petugas. Beberapa kendala komunikasi disebabkan oleh (1) material error, (2) lingkungan, (3) obstacle dan (4) kondisi petugas. Temuan tersebut dapat digunakan sebagai informasi bagi perusahaan sebagai kontrol efektifitas komunikasi petugas ATC cabang Denpasar. Kata kunci: Hambatan Komunikasi, Strategi Komunikasi, Air Traffic Control Abstract Air Traffic Controllers (ATCs) are in charge of assuring smooth, safe, and comfortable traffic at the airport. To do so, ATCs communicate regularly with other officers using media. This research aim is to find communication strategies and barriers by ATCs in AirNav, Denpasar. This is qualitative research employing primary data from respondents’ interviews (n=3) and observation as well as document research as secondary data. Triangulation is applied to test the credibility of the data by source. This research shows communication strategies fostered by ATCs are (1) regular transmission checks, (2) Aviation English use, and (3) ATCs’ psychological maintenance. Some communication barriers are caused by (1) material error, (2) circumstances, (3) obstacles, and (4) officers’ conditions. The finding of this research is beneficial as input to control communication effectiveness by ATCs in Denpasar.   Keywords: Communication Barriers, Communication Strategies, Air Traffic Control
Analisis Strategi Komunikasi Air Traffic Control (ATC) di Airnav Indonesia Cabang Denpasar Ni Luh Candra Ulandari; Dhiani Dyahjatmayanti; Yune Andryani Pinem
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.688 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3879

Abstract

AbstrakUntuk memastikan penerbangan yang lancar, aman dan nyaman adalah tanggungjawab petugas Air Traffic Control (ATC). Dalam operasionalnya, petugas ATC melakukan komunikasi secara rutin dengan pihak lain menggunakan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan kendala komunikasi petugas ATC di AirNav cabang Denpasar. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data primer dari wawancara 3 petugas ATC dan observasi, serta data sekunder berupa dokumentasi. Uji validitas menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi oleh petugas ATC dilakukan dengan (1) pengecekan transmisi rutin, (2) penggunaan Aviation English serta (3) mengontrol faktor psikologis petugas. Beberapa kendala komunikasi disebabkan oleh (1) material error, (2) lingkungan, (3) obstacle dan (4) kondisi petugas. Temuan tersebut dapat digunakan sebagai informasi bagi perusahaan sebagai kontrol efektifitas komunikasi petugas ATC cabang Denpasar.Kata Kunci: Hambatan Komunikasi, Strategi Komunikasi, Air Traffic Control AbstractAir Traffic Controllers (ATCs) are in charge of assuring smooth, safe, and comfortable traffic at the airport. To do so, ATCs communicate regularly with other officers using media. This research aim is to find communication strategies and barriers by ATCs in AirNav, Denpasar. This is qualitative research employing primary data from respondents’ interviews (n=3) and observation as well as document research as secondary data. Triangulation is applied to test the credibility of the data by source. This research shows communication strategies fostered by ATCs are (1) regular transmission checks, (2) Aviation English use, and (3) ATCs’ psychological maintenance. Some communication barriers are caused by (1) material error, (2) circumstances, (3) obstacles, and (4) officers’ conditions. The finding of this research is beneficial as input to control communication effectiveness by ATCs in Denpasar.  Keywords: Communication Barriers, Communication Strategies, Air Traffic Control
Analisis Tingkat Pengetahuan Pengguna Jasa Pengiriman Cargo Tentang Dangerous Goods di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo Hafriyani; Yune Andryani Pinem
Jurnal Manajemen Bisnis, Akuntansi dan Keuangan Vol. 1 No. 1 (2022): May 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.913 KB) | DOI: 10.55927/jambak.v1i1.380

Abstract

Saat ini pengiriman dan pemesana barang menjadi kebiasaan dalam kehidupan banyak orang. Masyarakat lebih memilih untuk tetap berada dalam rumah di karenakan tingginya kasus covid-19. Tetapi mungkinkah seseorang mengetahui barang yang dikirim atau diterima adalah barang berbahay (dangerous goods) apabila diangkut menggunakan pesawat udara. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis tingkat pengetahuan pengguna jasa pengiriman cargo tentang dangerous goods di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan penelitian kepustakaan. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden diolah menggunakan aplikasi spss statistik 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan pengguna jasa pengirim kargo yaitu cukup baik. Katagori identitas responden terbagi menjadi gender/ jenis kelamin, usia dan pekerjaan. Hasil dari penelitian rata-rata responden mendapatkan nilai cukup. Hasil ini terbukti dari 100 responden yang pengetahuan cukup sebanyak 55 (55.0%) responden dan pengetahuan baik sebanyak 45 (45.0%) responden dan tidak ada responden yang mendapatkan nilai tingkat pengetahuan kurang baik atau sama sekali tidak mengetahui tentang dangerous good.
ANALYZING THE AVIATION SECURITY KNOWLEDGE TEST ITEMS TO EVALUATE CADET PROFICIENCY ACROSS DIVERSES LEVEL OF VOCATIONAL SCHOOLS Yune Andryani Pinem; Nikola San Fajar; Djoko Widagdo
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 16 No 2 (2023): Jurnal Manajemen Dirgantara, Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/manajemen-dirgantara.v16i02.1044

Abstract

Assessments are vital tools in education, shaping dynamic learning experiences and contributing significantly to overall learner development. In AVSEC training, mandatory tests for license acquisition are a prerequisite for both job applicants and active duty officers contingent upon achieving satisfactory scores. Potential test takers vary in level of formal vocational education with a minimum educational requirement of a high school for job applicants. This study scrutinizes the quality of the AVSEC test, evaluating elements like difficulty index (DIF), discrimination index (DI), and distractor efficiency (DE). Serving as a comprehensive evaluative tool, it provides valuable feedback on proficiency and areas for improvement. In AVSEC item analysis, findings indicate that retaining a low category of Differential Item Functioning (DIF) may be justifiable based on item purpose. The influence of test-taker backgrounds and nuances in classical formal education is reflected in the low Discrimination Index (DI), emphasizing the need for considerations beyond intrinsic item characteristics. Challenges emerge in questions about regulations due to their overly straightforward construction, rendering the substitution of suboptimal distractors impractical. To address potential drawbacks, the training school may contemplate replacing items with similar topics, maintaining the test's purpose while enhancing item quality. This study underscores the delicate balance required in crafting effective assessments within the distinctive context of AVSEC.