AbstrakGenerasi milenial sebagai pemangku dasar ideologi pancasila telah terjadi perubahan yang signifikan artinya bahwa fenomena nyata yang terjadi di lingkungan masyarakat merupakan dampak dari kurangnya penerapan nilai-nilai pancasila yang telah berlangsung sejak lama. Penelitian ini menggunakan Penelitian Kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui angket atau kuesioner. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Tantangan yang dihadapi generasi milenial sebagai pemangku dasar ideologi Pancasila berdasarkan hasil survei yakni Kesenjangan sosial, Rasisme dan Fenomena LGBT di Indonesia. Hasil survei menyatakan kesenjangan sosial sebanyak 47,9% vote, Rasisme sebanyak 31,3 % dan fenomena LGBT di Indonesia sebanyak 14,6%. Generasi milenial sebagai pemangku dasar ideologi Pancasila dalam upaya mengimplementasikannya tidak semudah apa yang dibayangkan, karna secara fundamental bahwa dalam praktiknya generasi muda akan menghadapi tantangan yang sangat beragam. Bekerja sama dan bersifat selektif hal yang dapat dilakukan oleh generasi milenial dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila.Kata Kunci: Pancasila, Generasi milenial, Kesenjangan Sosial, Rasisme, LGBT AbstractThe millennial generation as the ideological base of pancasila there has been a change to significant it means a real phenomenon that happened in community circle is an worst impact of implementation pancasila values which has been going on for a long time. This research uses quantitative research with questionnaire method. The quantitative research is a data collection method which aims to test established hypothesis. The challenges faced by the millennial generation as the ideological basis of Pancasila based on survey resulted are social gap, racism, LGBT phenomenon in Indonesia. Survey resulted has claim that social gap 47,9% vote, racism 31,3% vote and LGBT phenomenon in Indonesia 14,6% vote as the ideological basis of Pancasila in an attempt of implementation is not easy imagined because fundamentally that in practice with millennial generation will face a variety of challenges. The best way that millennial generation can do is working together and being selective for maintain the values of Pancasila.Keywords: Pancasila, Generasi milenial, Kesenjangan sosial, Rasisme, LGBT