Muslim Argo Bayu Kusuma, Muslim Argo
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH TERAPI AIUEO TERHADAP KEMAMPUAN BICARA PADA PASIEN STROKE YANG MENGALAMI AFASIA MOTORIK DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Agus Haryanto, Ghoffar Dwi; Setyawan, Dody; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke dapat disimpulkan sebagai serangan pada jaringan otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau cacat menetap pada bagian tubuh. Masalah kesehatan yang muncul akibat stroke sangat bervariasi. Bila stroke menyerang otak kiri dan mengenai pusat bicara, kemungkinan pasien akan mengalami gangguan bicara atau afasia. Salah satu gangguan afasia adalah afasia motorik. Afasia motorik merupakan kerusakan pada lapisan permukaan pada daerah broca, yang ditandai dengan kesulitan dalam mengontrol koordinasi, bicara lisan tidak lancar, dan ucapannya sering tidak dimengerti oleh orang lain. Salah satu cara dalam mengembalikan kemampuan bicara dapat dilakukan terapi AIUEO. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi AIUEO terhadap kemampuan bicara pasien stroke yang mengalami afasia motorik. Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design. Tehnik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Purposive Sampling, dimana  teknik Sampling ini didasarkan pada kriteria inklusi yang telah ditetapkan untuk menjadi responden. Besar sampel penelitian yang dilakukan selama satu bulan yaitu sebanyak 21 responden. Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan Paired T Test didapatkan p value 0,000 (p <0,05) yang berarti ada pengaruh terapi AIUEO terhadap kemampuan bicara pasien stroke yang mengalami afasia motorik. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar terapi AIUEO dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan dalam melatih pasien untuk meningkatkan kemampuan bicara.   Kata kunci : afasia motorik, stroke, terapi AIUEO
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PASIEN STROKE YANG MENJALANI LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) PASIF Adi Wijanarko, Mochamad Oktavianto; Setyawan, Dody; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke telah menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung dan penyebab kecacatan menetap nomor satu diseluruh dunia. Stroke merupakan suatu serangan mendadak yang terjadi di otak (tersumat atau pecah). Manifestasi stroke dapat berupa  kelumpuhan, bicara pelo, dan gangguan menelan. Perawatan pada stroke dapat berupa non-farmakologis seperti program rehabilitasi yaitu latihan Range of Motion (ROM) pasif dan dapat disertai dengan terapi komplementer seperti terapi musik klasik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi musik klasik terhadap kekuatan otot pasien stroke yang menjalani latihan Range of Motion (ROM) pasif. Jumlah sampel pada penelitian ini 28 responden dengan Quasi Eksperiment Pre dan Post test design dengan kelompok kontrol. Hasil uji wilcoxon menunjukkan p value di semua ekstremitas < 0,05 dan hasil uji mann-whitney menunjukkan p value di semua ekstremitas < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terapi musik klasik terhadap kekuatan otot pasien stroke yang menjalani latihan ROM pasif dimana kelompok yang diberikan latihan ROM pasif yang dikombinasikan dengan terapi musik klasik dapat meningkatkan kekuatan otot lebih baik daripada kelompok yang diberikan latihan ROM pasif saja. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan intervensi terapi musik klasik sebagai salah satu intervensi mandiri perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pasien stroke dalam menjalani rehabilitasi.   Kata Kunci: ROM Pasif, Stroke, Terapi Musik Klasik.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS AROMATERAPI LEMON DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Werdyastri, Ardini; Armiyati, Yunie; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi nonfarmakologis yang diberikan untuk menangani hipertensi antara lain pemberian aromaterpi lemon dan relaksasi nafas dalam. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektifitas aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan rancangan pretest-posttest design. Hasil uji statistik aromaterapi lemon berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah (p=0,000), Relaksasi nafas dalam juga berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah (p=0,001). Hasil uji statistik menggunakan Independent t-test tidak ada perbedaan efektifitas aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Nilai probabilitas antara perlakuan terhadap tekanan darah sistolik sebesar 0,388 (p>0,05), dan tekanan darah diastolik sebesar 0,278 (p>0,05). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya menggunakan aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam sebagai intervensi alternatif yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah.   Kata Kunci      : Aromaterapi lemon, relaksasi nafas dalam, tekanan darah
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA LEHER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI KEPALA PADA PASIAN HIPERTENSI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG -, N; Setyawan, Dody; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tanda gejala dari hipertensi adalah nyeri kepala. Nyeri kepala terjadi karena adanya aterosklerosis yang menyebabkan spasme pada pembuluh darah (arteri) dan penurunan O2 (oksigen) di otak. Nyeri tersebut dapat ditangani dengan penatalaksanaan nonfarmakologis, salah satunya yaitu dengan menggunakan kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat pada leher terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah quasi experiment design dengan rancangan non equivalent control group design, menggunakan teknik sampling purposive sampling, dengan jumlah sampel adalah 36 responden, 18 responden perlakuan dan 18 responden kontrol. Pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi dan melakukan intervensi kompres hangat pada leher. Hasil penelitan dengan menggunakan uji Wilcoxon sign test didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05) dan uji mann Whitney dengan p value 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian kompres hangat pada leher terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada pasien hipertensi, dimana kelompok yang diberikan kompres hangat pada leher lebih efektif dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan kompres hangat pada leher. Diharapkan perawat dapat meminimalkan pemakaian analgesik untuk mengurangi nyeri kepala dan menggunakan kompres hangat untuk penatalaksanaan nonfarmakologis. Kata Kunci : kompres hangat pada leher, nyeri kepala, dan hipertensi
EFEKTIFITAS MENGUNYAH PERMEN KARET RENDAH GULA DAN MENGULUM ES BATU TERHADAP PENURUNAN RASA HAUS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Wahyu Arfany, Noorman; Armiyati, Yunie; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisis harus menjaga diet cairan dibatasi untuk mencegah kelebihan cairan antara sesi dialisis. Konsekuensi pembatasan cairan adalah timbulnya keluhan rasa haus. Beberapa cara untuk mengurangi rasa haus pada pasien yang menjalani hemodialisis diantaranya dengan mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu terhadap penurunan rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian menggunakan quasy eksperiment dengan rancangan penelitian two group pra-post test design. Teknik sampling menggunakan non probability sampling pada  17 responden kelompok mengunyah permen karet rendah gula dan 17 responden pada kelompok mengulum es batu. Hasil penelitian dengan Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu terhadap penurunan rasa haus dimana mengulum es batu lebih efektif dibandingkan dengan mengunyah permen karet rendah gula dengan p value 0,000. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan mengulum es batu dapat digunakan untuk terapi menejeman rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Kata kunci : Penyakit ginjal kronis, rasa haus, mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RS TELOGOREJO SEMARANG Alfiyanti, Nur Eva; Setyawan, Dody; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien yang sudah didiagnosis GGK stadium 4 akan menjalani hemodialisis seumur hidupnya. Salah satu permasalahan yang dialami pasien GGK yang menjalani hemodialisis adalah depresi. Depresi yang tidak tertangani akan menyebabkan progresifitas penyakit semakin buruk. Salah satu penanganan yang digunakan untuk menangani depresi adalah dengan menggunakan relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisa RS Telogorejo Semarang. Rancangan penelitian ini yaitu Quasi Eksperiment pretest and posttest nonequivalent control group, jumlah sampel 36 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan Dependent t-test menunjukkan p-value 0,000 (<0,05) dan hasil uji Mann Whitney menunjukkan p-value 0,000 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pasien GGK yang menjalani hemodialisis, dimana kelompok yang diberikan intervensi relaksasi otot progresif lebih baik dalam menurunkan tingkat depresi daripada kelompok yang tidak diberikan relaksasi otot progresif. Penelitian ini merekomendasikan untuk perawat tentang pentingnya memperhatikan masalah psikologis pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Relaksasi Otot Progresif dan Tingkat Depresi