Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Desain Over Slabbing Dengan Bahan Tambah Fly Ash sebagai Material Penguat Perkerasan Kaku Uu Saepudin; Wahyu Sumarno; Gini Hartati
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.354 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1218

Abstract

Permasalahan kerusakan jalan yang terjadi, menunjukkan kinerja jalan yang ada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Jalan dengan struktur perkerasan kaku mengalami kerusakan akibat beban lalu lintas yang melebihi kapasitas. Struktur perkerasan menjadi lemah atau berkurang kemampuannya untuk menerima beban sehingga perlu dilakukan penguatan struktur perkerasan kaku. Tujuan penelitian untuk mengetahui desain over slabbing yang meliputi kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisits, permeabilitas dan susut beton sebagai material penguat perkerasan kaku dengan bahan tambah fly ash. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian dirancang dengan empat perlakuan, tiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material over slabbing untuk penguat perkerasan kaku menghasilkan nilai kuat tekan beton rata-rata tertinggi pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 24,05 Mpa. Kuat lentur rata-rata tertinggi pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 3,02 Mpa, ini tidak memenuhi syarat kekuatan rencana pada umur 28 hari sebesar 3,78 MPa. Modulus elastisitas beton rata-rata tertinggi pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 23,066 103 Mpa. Nilai koefesien permeabilitas beton terbesar pada variasi kadar fly ash 30% sebesar 1,723 10-5 m/det dan nilai koefesien permeabilitas beton terkecil pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 3,393 10-5 m/det, nilai koefesien permeabilitas beton seluruhnya memenuhi syarat ACI 301-729 sebesar 1,5 10-11 m/det. Susut terbesar terjadi pada baton dengan variasi kadar fly ash 30% sebesar 702,222 microstrain sedangkan susut terkecil terjadi pada beton dengan variasi kadar fly ash 10% sebesar 502,500 microstrain
ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON BERSERAT POLYMERIC SEBAGAI MATERIAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) Uu Saepudin; Gini Hartati; Syahban Nur Bakri
Jurnal Media Teknologi Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.375 KB) | DOI: 10.25157/jmt.v9i1.2788

Abstract

Salah satu sifat penting beton adalah daktilitas. Daktilitas beton yang rendah memiliki penurunan kekuatan tekan yang cepat pada daerah beban pascapuncak, sehingga menyebabkan keruntuhan terjadi tiba-tiba. Penambahan serat yang mempunyai modulus elastisitas yang lebih rendah dari modulus elastisitas matrik beton diharapkan dapat membuat beton lebih daktail. Penggunaan serat untuk memperkuat material yang getas telah lama dikenal. Serat yang umum dipergunakan antara lain terbuat dari baja, polymer atau fiber glass. Salah satu jenis serat yang dapat dipakai adalah serat polymeric. Hasil pengamatan di lapangan, bahwa serat polymeric dapat memperbaiki kinerja beton. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan serat polymeric terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton dan mengetahui kadar penggunaan serat polymeric yang optimum sehingga dihasilkan kuat tekan dan kuat lentur beton maksimum sebagai material perkerasan kaku (rigid pavement). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian dirancang dengan 5 perlakukan untuk uji kuat tekan dan 5 perlakuan untuk uji kuat lentur, masing – masing di ulang 3 kali. Perlakuan yang diuji cobakan yaitu beton dengan penambahan serat polymeric 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serat Polymeric berpengaruh terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton, di mana terjadi kenaikan kuat tekan dan kuat lentur beton pada variasi penambahan serat Polymeric 2% dan 4% dengan menghasilkan kuat tekan beton pada umur 7 hari sebesar 18,89 Mpa dan 19,48 Mpa, sedangkan pada umur 28 hari sebesar 29,06 MPa dan 29,97 Mpa serta menghasilkan kuat lentur beton pada umur 7 hari sebesar 2,31Mpa dan 2,53 Mpa, sedangkan pada umur 28 hari sebesar 3,55 Mpa dan 3,89 Mpa, ini memenuhi kuat lentur yang disyaratkan sebesar 3,78 Mpa ( memenuhi standar sebagai material perkerasan kaku). Penambahan serat Polymeric yang optimum adalah 2.8% menghasilkan kuat tekan beton maksimum sebesar 29,45 MPa dan kuat lentur beton maksimum sebesar 3,73 Mpa.
ANALISIS KAPASITAS PARKIR OFF STREET PASAR WANARAJA KABUPATEN GARUT Wahyu Sumarno; Uu Saepudin; Fikry Zein Mar'ie Pangestu
Jurnal Media Teknologi Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.685 KB) | DOI: 10.25157/jmt.v9i1.2789

Abstract

Pasar Wanaraja merupakan salah satu pasar modern yang ada di Kabupaten Garut sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagai pasar modern, pasar Wanaraja Kabupaten Garut menyediakan ruang parkir off street untuk melayani kebutuhan parkir pengunjung. Namun keberadaan pasar ini berpotensi menambah kepadatan di sekitar ruas jalan raya Wanaraja. Kepadatan lalu lintas terlihat terutama pada hari pasar dan hari libur. Pada saat itu banyak pengunjung yang ke luar masuk pasar, dengan sendirinya menuntut ruang parkir yang cukup. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan analisis parkir off street Pasar Wanaraja Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui akumulasi parkir, volume parkir, indeks parkir, kapasitas statis dan kebutuhan ruang parkir off street pasar Wanaraja Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data sebagai acuan melakukan analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa akumulasi parkir maksimum 36 mobil dan 360 sepeda motor, volume parkir 102 mobil 1148 sepeda motor indeks parkir 150% mobil, dan 120% sepeda motor. Apabila dibandingkan dengan SRP yang tersedia, maka permintaan parkir tidak dapat dilayani oleh ruang parkir yang ada. Kapasitas statis parkir off street pasar Wanaraja Kabupaten Garut untuk mobil 24 SRP dan sepeda motor 300 SRP, sedangkan hasil perhitungan kebutuhan ruang parkir adalah 32 SRP untuk mobil dan 353 SRP untuk sepeda motor, sehingga perlu penambahan ruang parkir agar dapat melayani pengunjung pasar.
ANALISIS PENURUNAN MUTU BETON STRUKTURAL AKIBAT PENGARUH AIR LAUT PADA MASA PEMELIHARAAN Uu Saepudin; Wahyu Sumarno; Cecep Ega Mardiana
Jurnal Media Teknologi Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmt.v9i2.2928

Abstract

Air laut memiliki kandungan garam yang tinggi yang dapat menggerogoti kekuatan dan keawetan beton. Hal ini disebabkan klorida yang terdapat pada air laut yang merupakan garam yang bersifat agresif terhadap bahan lain, termasuk beton. Kerusakan dapat terjadi pada beton akibat reaksi antara air laut yang agresif yang terpenetrasi ke dalam beton dengan senyawa-senyawa di dalam beton yang mengakibatkan beton kehilangan sebagian massa, kehilangan kekuatan dan kekakuannya serta mempercepat proses pelapukan (Mehta, 1991). Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang penurunan mutu beton struktural akibat pengaruh air laut pada masa pemeliharaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh air laut pada masa pemeliharaan terhadap penurunan kuat tekan dan kuat lentur beton struktural dan mengetahui penurunan kuat tekan dan kuat lentur beton struktural terbesar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian dirancang dengan 5 perlakuan untuk uji kuat tekan beton dan 5 perlakuan untuk uji kuat lentur beton, masing – masing diulang 3 kali. Perlakuan yang diujicobakan antara lain beton dengan mutu K 200, K 250, K 300, K 350 dan K 400. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemeliharaan beton dengan menggunakan air laut berpengaruh terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton dimana terjadi penurunan kuat tekan dan kuat lentur beton. Penurunan kuat tekan beton K 200 sebesar 17,32%, beton K 250 sebesar 16,34%, beton K 300 sebesar 14,93%, beton K 350 sebesar 11,11% dan beton K 400 sebesar 9,33%. Penurunan kuat lentur beton K 200 sebesar 15,56%, beton K 250 sebesar 15,11%, beton K 300 sebesar 13,03%, beton K 350 sebesar 10,34% dan beton K 400 sebesar 9,25%. Penurunan kuat tekan dan kuat lentur beton terbesar akibat pengaruh air laut pada masa pemeliharaan terjadi pada beton K 200 dengan penurunan kuat tekan sebesar 17,32% dan penurunan kuat lentur sebesar 15,11%.
Desain Over Slabbing Dengan Bahan Tambah Fly Ash sebagai Material Penguat Perkerasan Kaku Uu Saepudin; Wahyu Sumarno; Gini Hartati
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1218

Abstract

Permasalahan kerusakan jalan yang terjadi, menunjukkan kinerja jalan yang ada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Jalan dengan struktur perkerasan kaku mengalami kerusakan akibat beban lalu lintas yang melebihi kapasitas. Struktur perkerasan menjadi lemah atau berkurang kemampuannya untuk menerima beban sehingga perlu dilakukan penguatan struktur perkerasan kaku. Tujuan penelitian untuk mengetahui desain over slabbing yang meliputi kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisits, permeabilitas dan susut beton sebagai material penguat perkerasan kaku dengan bahan tambah fly ash. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian dirancang dengan empat perlakuan, tiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material over slabbing untuk penguat perkerasan kaku menghasilkan nilai kuat tekan beton rata-rata tertinggi pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 24,05 Mpa. Kuat lentur rata-rata tertinggi pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 3,02 Mpa, ini tidak memenuhi syarat kekuatan rencana pada umur 28 hari sebesar 3,78 MPa. Modulus elastisitas beton rata-rata tertinggi pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 23,066 103 Mpa. Nilai koefesien permeabilitas beton terbesar pada variasi kadar fly ash 30% sebesar 1,723 10-5 m/det dan nilai koefesien permeabilitas beton terkecil pada variasi kadar fly ash 10% sebesar 3,393 10-5 m/det, nilai koefesien permeabilitas beton seluruhnya memenuhi syarat ACI 301-729 sebesar 1,5 10-11 m/det. Susut terbesar terjadi pada baton dengan variasi kadar fly ash 30% sebesar 702,222 microstrain sedangkan susut terkecil terjadi pada beton dengan variasi kadar fly ash 10% sebesar 502,500 microstrain