Razia Begum Suroyo
Institut Kesehatan Helvetia Medan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA Nurbaya Mentari Rambe; Arifah Devi fitriani; Razia Begum Suroyo
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.778 KB) | DOI: 10.47353/sikontan.v1i2.389

Abstract

Berdasarkan data RSU Imedal jumlah kunjungan pasien rawat jalan terus mengalami penurunan setiap tahunnya 2019-2021 dan juga adanya tindakan komplain pasien yang masih belum memenuhi harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSU Imelda Pekerja Indonesia dari aspek bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Desain penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan rancangan cross sectional dan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi sebanyak 7.485 orang dan sampel yang diambil dengan cara Accidental sampling sebanyak 99 responden, dan 6 Informan. Pengumpulan data melalui kuesioner, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variabel tangibles (p value = 0,021), reliability (p value = 0,005), responsiveness (p value = 0,012), assurance (p value = 0,003) dan empathy (p value = 0,393). Berdasarkan hasil Informan adanya beban kerja yang dialami petugas sehingga kinerja menjadi tidak maksimal yang mempengaruhi pelayanan kepada pasien. Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh tangibles, reliability, responsiveness, assurance terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi, sedangkan empathy tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien. Diharapkan kepada pihak rumah sakit khususnya Instalasi Farmasi lebih memperhatikan pendekatan individu dengan pasien sehingga dapat terjadi hubungan emosional yang baik, perlunya pendidikan dan pelatihan mengenai sikap dan cara komunikasi yang baik, memberikan motivasi kerja karyawan, mengoptimalkan layanan otomatisasi proses peresepan obat.